BREBES, Brebesinfo.com – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 di SMP Negeri 1 Bumiayu tak hanya memperkenalkan gedung dan peraturan sekolah, tapi juga menanamkan nilai karakter dan wawasan penting bagi siswa baru.
Kegiatan MPLS berlangsung sejak Senin (14/7/2025) hingga Sabtu (19/7/2025), diikuti oleh 316 siswa baru dari 9 rombongan belajar. Dari jumlah itu, 118 adalah siswa laki-laki dan 198 perempuan.
Tema yang diangkat tahun ini adalah “MPLS Ramah dan Ceria Menumbuhkan Karakter, Menggapai Prestasi dan Menebar Kebaikan.” Seluruh kegiatan disusun agar siswa merasa nyaman dan semangat mengikuti masa perkenalan.
Salah satu agenda penting dalam MPLS adalah penyuluhan tentang kenakalan remaja yang digelar pada Kamis (17/7/2025) di aula sekolah. Materi disampaikan langsung oleh dua personel Polsek Bumiayu, Aiptu Adi Mardiyanto dan Bripka Rafli El Burhan.
Dalam penyuluhan tersebut, siswa mendapat penjelasan tentang bahaya bullying, narkoba, hingga pergaulan bebas. Materi disampaikan dengan gaya interaktif dan disesuaikan dengan dunia remaja masa kini.
“Bullying dan penyimpangan harus dicegah sejak dini. Siswa harus berani berkata tidak dan menjaga lingkungan positif,” ujar Aiptu Adi yang disambut antusias oleh para peserta.
Beberapa siswa tampak aktif bertanya saat sesi diskusi dibuka. Mereka menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap isu-isu sosial yang dibahas dalam kegiatan tersebut.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Adi Waluyo, menjelaskan bahwa MPLS bukan hanya perkenalan fisik sekolah, tapi juga sarana membangun karakter. “Kami ingin siswa sejak awal memahami pentingnya empati, tanggung jawab, dan kejujuran,” ujarnya.
Setiap pagi kegiatan diawali dengan literasi dan apel bersama, lalu dilanjutkan dengan pengenalan budaya sekolah, wawasan kebangsaan, demo ekstrakurikuler, diskusi bersama guru dan OSIS, serta permainan ice breaking yang menyenangkan.
Sebagai penutup, MPLS akan ditutup dengan pentas seni untuk menampilkan bakat siswa baru. Kepala SMPN 1 Bumiayu, Suedi, berharap kegiatan ini menciptakan suasana belajar yang ramah dan mendukung pertumbuhan mental sosial siswa. “Kami ingin siswa merasa diterima sejak hari pertama,” kata Suedi.(*)
