BREBES, Brebesinfo.com – Ratusan warga Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, masih mengungsi akibat tanah bergerak yang terjadi Kamis dini hari (17/4/2025). Hingga Jumat pagi (18/4), para pengungsi belum sarapan karena tidak tersedia lauk pauk, dan kebutuhan logistik mendesak belum sepenuhnya terpenuhi.
Bencana tanah bergerak melanda empat dukuh: Krajan, Karanganyar, Babakan, dan Cupang Bungur. Sebanyak 353 jiwa mengungsi ke rumah warga yang aman dan tenda darurat yang didirikan di Dukuh Babakan.
“Pagi ini kami belum makan, hanya ada nasi. Tidak ada lauknya. Kami juga butuh obat-obatan dan dapur umum,” kata Kuseri, 51 tahun, salah satu warga yang mengungsi.
Sebagian besar pengungsi, termasuk anak-anak dan lansia, bertahan di bawah tenda darurat yang seadanya. Mereka mengaku mulai merasa tidak nyaman karena minimnya fasilitas tidur dan gangguan nyamuk.
“Kami butuh selimut, tikar, alas tidur, dan obat nyamuk. Di tenda banyak sekali nyamuk,” ungkap Yuni, warga yang tinggal di posko pengungsian.
Koordinator BPBD Brebes Selatan Budi Sujatmiko menyampaikan bahwa kondisi tanah di sekitar posko saat ini masih labil dan berpotensi bergerak kembali.
“Tanah di Dukuh Babakan masih bergerak. Posko akan kami evaluasi untuk dipindah ke tempat yang lebih aman,” jelas Budi.
Sementara itu, ia juga memastikan bahwa upaya bantuan terus dilakukan meski kondisi di lapangan cukup menantang.
“Semalam kami sudah memberikan logistik, tapi belum mencukupi semua kebutuhan. Kami terus koordinasi agar bantuan tambahan segera tiba,” tambahnya.
Tercatat, puluhan rumah warga rusak berat dan puluhan lainnya dalam kondisi terancam. Warga dari Dukuh Krajan, Karanganyar, Babakan, dan Cupang Bungur telah dievakuasi untuk menghindari risiko bencana susulan.
Menanggapi kondisi darurat ini, Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma dijadwalkan meninjau langsung lokasi bencana pada Jumat sore.
“Jam 15.00 aku jalan dari Brebes om ke lokasi bencana,” tulis Bupati dalam pesan WhatsApp yang diterima tim Brebesinfo.com.
Saat ini, warga sangat berharap kehadiran pemerintah di lokasi tidak hanya membawa perhatian, tapi juga membawa bantuan nyata seperti makanan siap saji, selimut, tikar, obat-obatan, serta dukungan dapur umum untuk pengungsi.(*)