Pergerakan Tanah di Brebes Rusak 36 Rumah, Warga Desa Mendala Diminta Waspada

BREBES, Brebesinfo.com – Pergerakan tanah melanda Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, pada Kamis dini hari, 17 April 2025. Bencana ini terjadi setelah hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Brebes Selatan selama beberapa hari terakhir.

Kejadian terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dan berdampak pada empat dukuh, yaitu Dukuh Krajan, Karanganyar, Babakan, dan Cupang Bungur. Tidak ada korban jiwa maupun luka, namun kerusakan yang ditimbulkan cukup serius.

Kepala Desa Mendala, Basori, mengatakan bahwa hingga siang hari, tercatat ada 36 rumah warga yang mengalami kerusakan berat dan puluhan lainnya berada dalam kondisi terancam. Selain itu, akses jalan desa juga terdampak oleh bencana tersebut.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun banyak rumah warga yang rusak berat dan perlu segera penanganan. Saat ini kami terus melakukan pendataan sambil berkoordinasi dengan BPBD dan kecamatan,” kata Basori.

Rincian kerusakan antara lain di Dukuh Krajan sebanyak 13 rumah rusak berat dan 7 rumah terancam. Di Karanganyar, 3 rumah rusak berat. Sementara di Dukuh Babakan, 9 rumah rusak dan 53 rumah terancam. Di Cupang Bungur, terdapat 11 rumah rusak dan 11 rumah lainnya terancam.

Koordinator BPBD wilayah Brebes Selatan, Budi Sujatmiko, menjelaskan bahwa mahkota longsor berada di Dukuh Krajan RT 05 RW 03 dengan arah bidang luncur ke barat laut mengikuti aliran Kali Pedes. Sudut kemiringan lereng diperkirakan mencapai 60 derajat, yang memperbesar risiko longsor susulan.

“BPBD bersama tim SATGAS-PB sedang melakukan assessment di lapangan. Kami imbau warga untuk tetap waspada karena cuaca saat ini tidak menentu, sedang masa peralihan dari musim hujan ke kemarau,” ujar Budi.

Proses pendataan warga terdampak dan kebutuhan pengungsi masih berlangsung. Beberapa kebutuhan mendesak seperti logistik, tenda, dan alat berat sudah mulai disiapkan untuk mendukung penanganan darurat.

BPBD Kabupaten Brebes juga telah mengaktifkan koordinasi lintas sektor, termasuk melibatkan Pemdes, TNI, dan unsur Kecamatan Sirampog. Upaya tanggap darurat dilakukan secara gotong royong demi keselamatan warga.

Warga yang tinggal di wilayah rawan longsor diimbau agar tidak lengah dan segera melapor jika muncul tanda-tanda pergerakan tanah seperti retakan, suara gemuruh, atau pohon miring.

“Kami utamakan keselamatan warga. Semua harus tetap siaga menghadapi kemungkinan terburuk,” tutur Rismanto, Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Brebes.(*)