Brebesinfo.com – Kolesterol tinggi sering disebut sebagai penyakit yang diam-diam mematikan, karena umumnya tidak menimbulkan gejala jelas. Namun, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan tertentu saat tubuh melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki.
Gejala-gejala ini biasanya berkaitan dengan sumbatan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol jahat (LDL), yang menghambat aliran darah ke bagian tubuh, terutama kaki. Menurut Cleveland Clinic dan American Heart Association, sumbatan ini bisa memunculkan keluhan khas saat seseorang bergerak atau berjalan.
Berikut ini tujuh gejala kolesterol tinggi yang hanya muncul saat berjalan kaki dan patut diwaspadai.
1. Nyeri atau Kram di Betis
Salah satu gejala paling umum adalah rasa nyeri atau kram di betis saat berjalan, yang membaik saat berhenti. Kondisi ini disebut claudication dan menjadi ciri khas dari penyakit arteri perifer (PAD), yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah akibat kolesterol.
Nyeri muncul karena otot kaki tidak mendapatkan cukup oksigen saat bergerak, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Jika terus dibiarkan, kondisi ini bisa memburuk dan memengaruhi kemampuan berjalan.
2. Kaki Terasa Dingin
Ketika pembuluh darah tersumbat, aliran darah ke kaki berkurang sehingga kaki bisa terasa dingin meski suhu sekitar normal. Gejala ini biasanya lebih terasa saat kaki banyak digunakan, seperti saat berjalan jauh.
Rasa dingin ini bisa muncul di satu kaki atau kedua kaki, tergantung tingkat penyumbatan. Jika kaki terus terasa dingin saat beraktivitas, sebaiknya segera diperiksakan.
3. Kaki Kebas atau Kesemutan
Kolesterol tinggi juga bisa menimbulkan sensasi kebas atau kesemutan di kaki saat berjalan. Ini terjadi karena saraf tidak mendapat suplai darah dan oksigen yang cukup akibat sumbatan di pembuluh darah.
Kesemutan ini sering kali dianggap sepele, tetapi bila terjadi berulang saat bergerak, bisa menjadi tanda adanya gangguan serius pada sirkulasi darah.
4. Perubahan Warna Kulit Kaki
Kurangnya aliran darah juga bisa menyebabkan perubahan warna pada kulit kaki, terutama saat berjalan. Kulit bisa tampak lebih pucat atau kebiruan karena darah yang membawa oksigen tidak mengalir lancar.
Warna kulit biasanya kembali normal setelah istirahat. Namun, jika perubahan warna terjadi terus-menerus, bisa jadi ini gejala dari penyempitan pembuluh darah yang cukup berat.
5. Luka Sulit Sembuh di Kaki
Gesekan saat berjalan bisa menyebabkan luka kecil di kaki. Pada penderita kolesterol tinggi, luka ini bisa sulit sembuh karena darah yang mengandung nutrisi dan oksigen tidak mengalir dengan baik ke area tersebut.
Luka yang tak kunjung sembuh bisa menjadi pintu masuk infeksi dan memperparah kondisi. Ini perlu diwaspadai sebagai tanda buruknya aliran darah ke ekstremitas.
6. Otot Kaki Melemah
Kelemahan otot saat berjalan bisa menjadi tanda kolesterol tinggi. Otot yang kekurangan suplai oksigen akibat aliran darah terhambat akan cepat lelah dan terasa lemah.
Kondisi ini membuat aktivitas seperti berjalan jauh atau menaiki tangga menjadi sulit. Jika kelemahan ini terus berulang, penting untuk memeriksakan kadar kolesterol dan kondisi pembuluh darah.
7. Rasa Tidak Nyaman di Paha atau Pinggul
Tak hanya betis, rasa nyeri juga bisa muncul di paha atau pinggul saat berjalan. Hal ini menandakan sumbatan bisa terjadi di pembuluh darah bagian atas, tidak hanya di kaki bagian bawah.
Rasa tidak nyaman di area tersebut sering dianggap sebagai pegal biasa. Namun, jika muncul berulang saat berjalan, bisa jadi itu gejala kolesterol tinggi yang mengganggu aliran darah.
Waspadai dan Lakukan Pemeriksaan
Gejala-gejala di atas kerap tidak disadari sebagai tanda kolesterol tinggi. Pemeriksaan rutin kadar kolesterol penting dilakukan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti merokok, obesitas, atau riwayat penyakit jantung.
Jika mengalami gejala saat berjalan seperti nyeri, kebas, atau kaki terasa dingin, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan tepat.(*)
