JAKARTA, Brebesinfo.com – Kakorlantas Polri Brigjen Pol Drs. Agus Suryo Nugroho, S.H., M.Hum mendukung rencana memasukkan pendidikan lalu lintas ke dalam kurikulum sekolah dasar. Langkah ini dinilai penting untuk menanamkan kesadaran berlalu lintas sejak dini guna mengurangi angka kecelakaan di masa depan.
“Ini dirumuskan untuk menjadi mata pelajaran, saya setuju,” ujar Brigjen Agus dalam wawancara dengan media nasional.
Data Korlantas Polri menunjukkan bahwa mayoritas korban kecelakaan berada di usia produktif, yakni 15-19 tahun (24 persen) dan 20-24 tahun (20 persen). Hal ini menunjukkan pentingnya edukasi lalu lintas sejak usia sekolah dasar agar anak-anak tumbuh menjadi pengendara yang lebih disiplin dan bertanggung jawab.
Brigjen Agus menjelaskan bahwa pendekatan preemtif dan preventif harus diperkuat melalui edukasi sejak dini. Dengan memahami aturan dan etika berkendara dari kecil, mereka akan terbiasa tertib berlalu lintas saat dewasa.
“Lalu lintas adalah cermin budaya bangsa. Jika anak-anak sudah diajarkan disiplin sejak dini, maka di masa depan kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih tertib,” tambahnya.
Pendidikan lalu lintas ini nantinya tidak hanya berupa teori di kelas, tetapi juga mencakup praktik melalui pelatihan safety riding. Program ini akan diterapkan di tingkat sekolah dasar dan menengah sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Korlantas Polri juga tengah menggelar operasi keselamatan lalu lintas yang menekankan aspek pencegahan dan edukasi kepada masyarakat. Dengan adanya kurikulum lalu lintas di sekolah, diharapkan kesadaran berkendara bisa ditanamkan sejak dini.
Jika program ini terealisasi, Indonesia berpeluang memiliki generasi pengendara yang lebih sadar akan keselamatan dan tertib berlalu lintas. Polri terus menggencarkan berbagai strategi untuk menciptakan budaya berkendara yang lebih baik demi keselamatan di jalan.
Saat ini, rencana ini masih dalam tahap perumusan dan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Namun, jika diterapkan, langkah ini bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia.(*)