BREBES, Brebesinfo.com – Polres Brebes menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak bencana tanah bergerak di Posko Pengungsian Gunungpoh, Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Selasa (6/5/2025).
Bantuan diserahkan langsung oleh Kapolres Brebes AKBP Achmad Oka Mahendra bersama jajaran utama Polres. Mereka datang untuk melihat langsung kondisi para pengungsi sekaligus menyerahkan bantuan secara simbolis.
Bantuan yang dibawa berupa kipas angin untuk tenda, perlengkapan kesehatan, susu untuk anak-anak dan lansia, serta kebutuhan pakaian dan lainnya yang dibutuhkan para pengungsi.
Kapolres mengatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat yang sedang mengalami musibah. Ia berharap kehadiran Polres bisa membantu meringankan beban warga.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa Polri hadir dan peduli. Semoga bantuan ini bermanfaat dan membuat warga lebih nyaman di pengungsian,” ujar AKBP Achmad Oka Mahendra.
Ia juga menegaskan bahwa Polres akan terus mendukung upaya penanganan bencana, termasuk relokasi warga ke tempat tinggal sementara atau tetap yang lebih aman.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar proses relokasi bisa segera dilakukan,” lanjutnya.
Kehadiran Kapolres mendapat sambutan hangat dari warga dan unsur Muspika setempat. Camat Sirampog, Slamet Budi Raharjo, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan bantuan dari Polres Brebes.
“Bantuan ini sangat berarti bagi warga kami. Terima kasih atas kepedulian dan dukungan dari Kapolres dan jajaran,” ucap Slamet.
Selain menyerahkan bantuan, tim Dokkes Polres juga membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi para pengungsi, terutama untuk lansia dan ibu-ibu.
Kapolres berharap masyarakat tetap kuat dan menjaga kesehatan selama tinggal di pengungsian. Ia juga meminta warga tidak lengah karena kondisi alam di lokasi masih rawan.
“Polri akan terus hadir dan siap membantu kapan saja masyarakat membutuhkan,” tegas Kapolres.
Bencana tanah bergerak di Desa Mendala telah memaksa puluhan warga mengungsi. Hingga kini, mereka masih bertahan di tenda-tenda darurat sambil menunggu proses relokasi dari pemerintah.(*)