Longsor di Brebes, 2 Desa Terisolir dan 1.200 Warga Terdampak

Sejak pagi tadi, tim gabungan dari Forkopimca, Perhutani, Relawan dari Bangbara, Bagana, Pemuda Pancasila, Pendamping Desa dan warga setempat mulai membersihkan material longsor.Sabtu (14/12/2024).(Foto : Andrian igong)

BREBESINFO.COM, BREBES – Dua desa di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, terisolir akibat longsor yang terjadi pada Jumat (13/12/2024) malam. Longsor menutup total akses jalan menuju Desa Winduasri dan Desa Capar.

Kapolsek Salem IPTU Edy Mardiyanto mengatakan, hujan deras disertai petir mengguyur wilayah Kecamatan Salem sejak pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB. Akibatnya, sekitar pukul 19.30 WIB, tebing di sejumlah titik longsor, termasuk di sekitar pemukiman warga.

“Material longsor tidak sampai ke rumah warga, tapi dua kandang ternak rusak, dan delapan ekor hewan ternak mati. Selain itu, sembilan titik longsor menutup jalan menuju Desa Winduasri, serta dua titik di jalur menuju Desa Capar,” ujar Edy, Sabtu (14/12/2024).

Akses Jalan Lumpuh

Edy menyebut, saat ini akses jalan menuju Desa Winduasri dan Desa Capar tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat. Akibatnya, kedua desa tersebut terisolir.

“Total ada sekitar 1.200 jiwa yang terdampak, dengan 400 warga di Desa Winduasri dan 800 warga di Desa Capar. Sebagian warga Desa Winduasri sudah mengungsi ke gedung sekolah yang aman,” katanya.

Warga Butuh Bantuan

Longsor juga merusak saluran air bersih, sehingga warga kesulitan mendapatkan pasokan air. Beberapa kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga di antaranya: Penerangan, Air bersih, Sembako, Obat-obatan.

Penanganan Longsor

Sejak pagi tadi, tim gabungan dari Forkopimca, Perhutani, Relawan dari Bangbara, Bagana, Pemuda Pancasila, Pendamping Desa dan warga setempat mulai membersihkan material longsor.

“Kami juga memasang rambu-rambu agar kendaraan maupun pejalan kaki tidak melintas karena lokasi masih berbahaya,” jelas Edy.

Edy mengimbau warga untuk tetap berhati-hati, terutama saat hujan deras. “Kecamatan Salem ini memang daerah rawan longsor karena struktur tanahnya labil,” tambahnya.

Hingga saat ini, proses pembersihan material longsor terus dilakukan untuk membuka kembali akses ke Desa Winduasri dan Desa Capar. namun proses pembersihan terhenti karena dilokasi turun hujan (*)

Bagikan Berita:
Dapatkan Berita Update Menarik Lainnya dengan Kami

Reels instagram

You cannot copy content