Tidak Hujan Tiba-tiba Retak Kesaksian Warga Mendala Saat Tanah Mulai Bergerak

BREBES, Brebesinfo.com – Pergerakan tanah melanda Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sejak Kamis (17/4/2025). Puluhan rumah rusak, dan ratusan warga harus mengungsi ke tempat aman.

Bencana terjadi di empat pedukuhan, yaitu Dukuh Babakan, Krajan, Karanganyar, dan Cupang Bungur. Warga menyebut tanah mulai bergerak tanpa hujan atau tanda-tanda sebelumnya.

“Dari pagi cuma ada retak dikit lah, makin siang terus jalan sampai sekarang. Tidak hujan, terang waktu itu,” kata Hafid (54), warga Dukuh Babakan, Jumat (18/4/2025).

Hafid menceritakan, awalnya hanya terlihat retakan kecil di badan jalan. Namun, dalam beberapa jam, retakan itu melebar dan mulai merusak rumah-rumah di sekitarnya.

“Tembok rumah itu njedor, pecah. Atap juga ikut ambruk. Makin siang makin parah,” ujarnya.

Warga yang rumahnya terdampak langsung mengamankan barang-barang penting dan mengungsi. Sebagian besar memilih tinggal sementara di rumah kerabat yang lebih aman.

“Warga mengungsi, bawa barang-barang. Takut karena masih ada pergerakan tanah sampai sekarang,” lanjut Hafid.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Brebes, Supriyadi, menjelaskan bahwa pergerakan tanah dimulai sejak Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Meskipun saat kejadian tidak hujan, curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir menjadi pemicu.

“Tanah di Desa Mendala bergerak dengan arah bidang luncur barat laut ke arah Kali Pedes. Mahkota longsor berada di Dukuh Krajan RT 05 RW 03,” kata Supriyadi.

Sudut kemiringan pergerakan tanah diperkirakan sekitar 60 derajat. Kondisi itu mempercepat laju tanah bergerak dan memperbesar risiko kerusakan bangunan.

BPBD mencatat, di Dukuh Krajan RT 05 dan 06 RW 04 ada 17 rumah rusak berat dan 3 rumah terancam. Di Dukuh Karanganyar RT 04 RW 04, tercatat 3 rumah rusak berat. Sementara di Dukuh Babakan RT 05 RW 04, 9 rumah rusak berat dan 53 rumah lainnya terancam. Di Dukuh Cupang Bungur RT 06 RW 04, terdapat 11 rumah yang juga terancam.

Warga Dukuh Babakan menjadi kelompok paling terdampak. Rumah-rumah mereka berada di jalur retakan dan terus bergeser, membuat kondisi semakin membahayakan.

“Sebanyak 53 jiwa warga Dukuh Krajan mengungsi ke rumah warga yang lebih aman. Sementara 350 jiwa warga Dukuh Babakan dan Cupang Bungur mengungsi di tenda pengungsian,” ujar Supriyadi.

BPBD dan aparat terkait terus memantau kondisi di lapangan dan mengingatkan warga agar tidak kembali ke rumah sebelum situasi dinyatakan benar-benar aman. Bantuan logistik dan kebutuhan dasar pengungsi juga sudah disiapkan.(*)

Related Posts

Berita Lainnya