Brebesinfo.com – Mengoperasikan drone kini menjadi aktivitas yang digemari banyak orang. Dari sekadar hobi hingga kebutuhan profesional seperti fotografi udara dan pemetaan wilayah, drone menawarkan sudut pandang baru yang unik.
Namun, tidak semua orang tahu bahwa menerbangkan drone tidak bisa sembarangan. Ada aturan, etika, dan aspek keselamatan yang wajib diperhatikan agar kegiatan ini tidak menimbulkan masalah.
Sebelum Anda mulai menerbangkan drone, penting untuk memahami hal-hal dasar yang berkaitan dengan peraturan, keamanan, dan tanggung jawab. Berikut adalah tujuh hal yang wajib diketahui sebelum mengoperasikan drone, terutama bagi Anda yang baru memulai.
1. Kenali Aturan Resmi Penggunaan Drone
Di Indonesia, penggunaan drone diatur oleh Kementerian Perhubungan melalui Peraturan Menteri Perhubungan No. 63 Tahun 2021. Aturan ini mengatur berbagai hal, mulai dari batasan berat drone, tinggi maksimal penerbangan, hingga larangan terbang di area tertentu. Bagi pengguna drone dengan berat di atas 250 gram, Anda diwajibkan melakukan registrasi ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Tujuan aturan ini adalah menjaga keselamatan penerbangan umum dan keamanan masyarakat. Dengan memahami dan mengikuti regulasi, Anda bisa menghindari sanksi, termasuk denda atau penyitaan perangkat drone. Jadi, sebelum membeli atau menerbangkan drone, sebaiknya pelajari dulu aturan resminya agar tidak terjadi pelanggaran.
2. Perhatikan Area Larangan Terbang
Tidak semua tempat boleh diterbangi drone. Area sekitar bandara, markas militer, kantor pemerintahan, atau kawasan vital lainnya biasanya termasuk zona larangan terbang. Selain itu, di beberapa daerah wisata dan permukiman padat, penggunaan drone juga dibatasi untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan warga.
Untuk mengetahui area yang aman untuk terbang, Anda bisa menggunakan aplikasi peta udara seperti AirMap atau DroneDeploy. Aplikasi ini menunjukkan zona aman dan larangan terbang secara real-time. Dengan begitu, Anda bisa menghindari kesalahan yang dapat berujung pada gangguan penerbangan atau masalah hukum.
3. Pastikan Cuaca Mendukung
Cuaca adalah faktor penting yang sering diabaikan pemula. Drone sangat dipengaruhi oleh kondisi angin, hujan, dan visibilitas. Saat cuaca buruk, risiko kehilangan kontrol atau jatuh menjadi sangat tinggi. Karenanya, sebaiknya hanya terbang saat cuaca cerah dan angin tidak terlalu kencang.
Sebelum terbang, cek prakiraan cuaca melalui aplikasi atau berita terpercaya. Jangan ambil risiko menerbangkan drone saat cuaca mendung tebal atau menjelang hujan. Selain berisiko merusak perangkat, hal ini juga dapat membahayakan orang-orang di sekitar lokasi penerbangan.
4. Periksa Kondisi Drone dan Baterai
Sebelum menerbangkan drone, lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi fisik dan sistem perangkat. Pastikan baling-baling tidak rusak, baterai terisi penuh, dan semua fungsi seperti GPS dan kamera berjalan dengan baik. Hal ini penting untuk menghindari kejadian tak terduga saat drone berada di udara.
Periksa juga koneksi antara drone dan remote control, termasuk sinyal GPS. Lakukan kalibrasi kompas jika perlu. Dengan memastikan semuanya dalam kondisi baik, Anda bisa menerbangkan drone dengan lebih tenang dan aman.
5. Pelajari Teknik Dasar Penerbangan
Bagi pemula, penting untuk melatih kemampuan menerbangkan drone secara bertahap. Mulailah dari tempat terbuka yang jauh dari bangunan dan keramaian. Latihan dasar seperti lepas landas, mengarah, melayang di udara, dan mendarat adalah keterampilan yang perlu dikuasai sebelum mencoba manuver yang lebih rumit.
Gunakan fitur “beginner mode” yang biasanya tersedia di aplikasi drone. Fitur ini membatasi ketinggian dan jarak terbang agar lebih mudah dikontrol. Setelah merasa cukup percaya diri, barulah Anda bisa mencoba terbang di lokasi yang lebih menantang dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan.
6. Hindari Terbang Terlalu Tinggi dan Terlalu Jauh
Drone untuk penggunaan sipil di Indonesia dibatasi maksimal terbang di ketinggian 150 meter. Melebihi batas ini tidak hanya berbahaya, tapi juga berisiko mengganggu lalu lintas udara pesawat komersial. Selain itu, jangan menerbangkan drone terlalu jauh dari pandangan mata Anda.
Selalu jaga jarak pandang langsung dengan drone. Jika Anda tidak bisa melihat drone secara visual, sebaiknya segera turunkan dan bawa kembali. Mengandalkan kamera saja berisiko karena sinyal bisa terputus kapan saja, terutama di daerah yang memiliki banyak gangguan sinyal.
7. Hormati Privasi Orang Lain
Drone dilengkapi dengan kamera canggih, tapi bukan berarti Anda bisa bebas merekam apa saja. Jangan merekam atau memotret orang lain tanpa izin, terutama di kawasan pribadi seperti perumahan, sekolah, atau tempat ibadah. Hal ini bisa dianggap sebagai pelanggaran privasi.
Gunakan drone dengan etika dan rasa hormat terhadap lingkungan sekitar. Jika ingin merekam di tempat umum, pastikan tidak mengganggu kenyamanan orang lain. Dengan menjaga etika penggunaan, drone Anda tidak hanya bermanfaat untuk dokumentasi, tetapi juga tidak menimbulkan masalah sosial.
Mengoperasikan drone bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat jika dilakukan dengan bijak. Kenali aturan, hormati privasi, dan utamakan keselamatan. Dengan begitu, Anda bisa terbang dengan tenang tanpa merugikan diri sendiri maupun orang lain.(*)