BREBES,- Hasil monitoring Komisi IV DPRD Brebes mengungkap kondisi memprihatinkan di Kecamatan Paguyangan.
Sebanyak 20 sekolah dasar (SD) di wilayah itu mengalami kerusakan, termasuk SD Pakujati 01 yang ruang kelas 3-nya harus ditopang bambu karena rawan roboh.
Ironisnya, ruang kelas tersebut masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Ketua Komisi IV DPRD Brebes, Ferri Anggrianto, menyampaikan keprihatinannya.
“Banyak ruang kelas di Kecamatan Paguyangan yang harus ditopang bambu. Ini sangat membahayakan keselamatan siswa dan mengganggu proses belajar mengajar,” ujar Ferri, Senin (9/12/2024).
Selain di SD Pakujati 01, kondisi serupa ditemukan di SD Pagojengan 03, SD Ragatunjung 04, dan SD Winduaji 02.Ferri meminta Pemerintah Kabupaten Brebes segera bertindak.
Ia menegaskan bahwa pendidikan harus menjadi prioritas, terutama perbaikan infrastruktur yang mendesak.
“Kami akan ngotot di Banggar supaya sekolah-sekolah ini mendapat prioritas perbaikan. Kalau APBD kurang, kita akan mencari solusi melalui APBN,” tambahnya.
Ketua Koordinator Wilayah Satuan Pendidikan Kecamatan Paguyangan, Ahmad Jawawi, menyebut dari total 49 SD di Paguyangan, 20 di antaranya mengalami kerusakan signifikan.
“Kami berharap perbaikan dapat dilakukan pada 2025 agar siswa bisa belajar di ruang kelas yang aman dan layak,” kata Jawawi.
Kondisi ini menjadi peringatan bagi semua pihak agar keselamatan siswa tidak terabaikan dan pendidikan tetap berjalan dengan layak.(*)