BREBES, Brebesinfo.com – Polemik jalan rusak di Salem, Brebes, menyeret perhatian publik setelah warga Desa Tembongraja viral memperbaiki jalan berlubang secara swadaya. Kondisi ini jadi simbol lemahnya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur dasar.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Brebes, Heru Irawanto, angkat bicara. Ia menegaskan siap membedah APBD 2026 secara transparan, sekaligus mengungkap adanya dugaan praktik anggaran yang tidak berpihak pada rakyat.

“Saya akan buka sedikit-sedikit soal APBD. Kalau mau dibedah sekalian, ayo kita bahas siapa penerima pekerjaannya,” ujar Heru saat dihubungi, Minggu (28/9/2025).
Sindiran Keras: “Nakal Boleh, Kenyang Jangan”
Heru melontarkan sindiran pedas yang sarat makna.
“Nakal boleh, tapi tidak boleh kenyang,” katanya.
Ungkapan itu dianggap publik sebagai peringatan bagi pejabat atau pihak tertentu yang terlalu berlebihan dalam menikmati anggaran hingga melupakan kepentingan rakyat.
Jalan Rusak di Salem
Heru juga menyinggung soal jalan rusak Salem–Tembongraja yang viral. Menurutnya, jika pemda nantinya ikut mengerjakan, hal itu bukan masalah asalkan benar-benar menambah volume pekerjaan.
“Prihal jalan Salem Tembongraja ini kalau pun nanti mau dikerjakan pemda ya tidak apa-apa, malah bagus karena nambah volume,” jelasnya.
Ia menekankan, persoalan jalan bukan hanya teknis, melainkan terkait komitmen pemerintah daerah dalam memprioritaskan kebutuhan masyarakat.
APBD Brebes 2025 Sarat Kejanggalan
Analisis sebelumnya terhadap APBD Brebes 2025 menemukan banyak kejanggalan. Belanja pegawai mencapai 42,72 persen, padahal aturan UU HKPD membatasi maksimal 30 persen.
Akibatnya, belanja modal untuk infrastruktur hanya 11,51 persen, jauh di bawah rata-rata nasional. Kondisi ini menjelaskan mengapa banyak infrastruktur dasar terbengkalai.
Tak hanya itu, laporan juga menyoroti dugaan markup kegiatan DPRD serta anggaran rumah tangga kepala daerah yang dinilai tidak wajar.
Momentum Perubahan
Heru menegaskan APBD 2026 harus dijadikan momentum perubahan menuju tata kelola anggaran yang sehat. Transparansi, akuntabilitas, dan keberpihakan pada rakyat harus jadi prioritas utama.
“Saya siap lahir batin menyuarakan kebenaran,” tegasnya.
Kasus jalan rusak di Salem pun menjadi alarm betapa seriusnya persoalan tata kelola anggaran di Brebes.(*)












