BREBES, Brebesinfo.com – Kondisi tanggul Sungai Pemali di Brebes, Jawa Tengah, kian memprihatinkan karena beberapa titik telah mengalami kerusakan parah. Kondisi ini membuat warga khawatir karena berpotensi jebol jika terjadi kenaikan permukaan air sungai akibat hujan.
Menurut data Dinas Pengairan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (PSDA Taru) Kabupaten Brebes, tanggul kritis ini berada di beberapa desa di sisi barat dan timur sungai Pemali. Tanggul ini tidak hanya ambles, tetapi juga rusak karena longsor yang disebabkan oleh arus sungai.
Desa-desa yang terkena dampak tanggul kritis ini adalah Jagalempeni, Glonggong, Sisalam, Wanasari, Kebogadung, Bojong, Kedungtukang, Terlangu, dan Pulosari. Mulyadi, Kabid Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Air, Dinas Pengairan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (PSDA Taru) Brebes, mengatakan bahwa tanggul kritis ini berisiko jebol jika terjadi peningkatan permukaan air akibat hujan.
“Kondisinya kritis, ada yang ambles hingga permukaan makin turun, atau ada yang kritis karena badan tanggul longsor. Perlu penanganan serius agar kembali kuat,” ungkap Mulyadi.
Untuk perbaikan tanggul ini, diperlukan anggaran besar. Sementara itu, penanganan darurat dilakukan dengan menambal tanggul kritis menggunakan karung berisi tanah dan dipagari kayu.
Tanggul adalah bangunan penahan dari luapan air. Tanggul yang kuat memiliki ketebalan minimal 3 meter di bagian permukaan. Namun, karena terus terkikis oleh arus, banyak tanggul yang ketebalannya menipis.
Salah satu titik tanggul kritis berada di Desa Wanasari, Kecamatan Wanasari. Di lokasi ini, badan tanggul mengalami longsor sepanjang 30 meter. Akibat gerusan arus sungai, ketebalan tanggul tersisa hanya 60 cm.
Mahmud, Perangkat Desa Wanasari, memohon kepada pemerintah untuk melakukan perbaikan tanggul. “Tidak hanya di desa ini, tapi desa lain juga kena dampak. Jadi mohon untuk segera diperbaiki, karena tanggul yang longsor cukup panjang, 30 meter dan ketebalan hanya tersisa 60 cm,” harapnya.(*)