JAKARTA, Brebesinfo.com – Penipuan online berkedok investasi cryptocurrency kembali memakan korban. Modus ini memanfaatkan platform palsu untuk menarik perhatian masyarakat yang tertarik dengan keuntungan besar dalam waktu singkat. Hingga saat ini, banyak korban yang melaporkan kehilangan uang dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah.
Pelaku memulai aksinya dengan menyebarkan tautan mencurigakan di media sosial seperti Facebook dan Instagram. Korban diarahkan untuk bergabung dalam grup WhatsApp yang disebut sebagai forum edukasi investasi. Dalam grup tersebut, seorang yang mengaku sebagai “profesor” memberikan materi palsu yang terlihat meyakinkan. Mereka menjanjikan keuntungan besar dari trading cryptocurrency dan investasi saham.
Setelah korban percaya, mereka diminta untuk mentransfer uang ke rekening tertentu. Namun, ketika korban mencoba menarik keuntungan, pelaku meminta biaya tambahan dengan alasan “verifikasi”. Pada akhirnya, pelaku memutuskan kontak dan menghilang tanpa jejak, meninggalkan korban dengan kerugian besar.
Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, meminta masyarakat lebih berhati-hati terhadap investasi online yang menawarkan keuntungan tidak wajar. “Pastikan platform investasi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga resmi lainnya. Jangan mudah tergoda dengan janji keuntungan besar,” ujar Trunoyudo. Minggu (26/1/2025).
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan mengklik tautan dari media sosial. Pelaku biasanya menggunakan trik psikologis, seperti memberikan tekanan waktu atau hadiah besar, untuk membuat korban percaya. Jika merasa ragu, masyarakat diimbau untuk tidak melanjutkan transaksi atau memberikan informasi pribadi.
Sebagai bentuk pencegahan, masyarakat disarankan untuk memeriksa legalitas platform sebelum berinvestasi. Hindari grup edukasi atau forum yang asal-usulnya tidak jelas. Selain itu, pastikan rekening tujuan transaksi adalah milik lembaga resmi, bukan perorangan. Jika merasa menjadi korban, segera laporkan ke polisi agar kasus ini bisa ditangani dengan cepat.
Polri sendiri telah berhasil mengungkap berbagai kasus kejahatan siber besar, termasuk penipuan berkedok lowongan kerja palsu dan pencurian data kartu kredit. Dalam beberapa kasus, kerugian yang dialami korban mencapai triliunan rupiah. Hal ini menunjukkan pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman di dunia digital.
Brigjen Trunoyudo menegaskan, kerja sama masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah semakin banyak korban. “Mari bersama-sama kita tingkatkan kewaspadaan dan ciptakan ruang digital yang aman dari kejahatan,” tutupnya.(*)