Pengeluaran Rokok Kalahkan Protein Hewani, Tantangan Gizi Masyarakat Indonesia

JAKARTA, Brebesinfo.com – Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 menunjukkan pengeluaran keluarga untuk rokok dan tembakau lebih besar dibandingkan belanja untuk protein hewani di beberapa kelompok masyarakat. Kondisi ini menjadi perhatian serius karena berdampak langsung pada kualitas gizi masyarakat.

Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas, dr. Maria Endang Sumiwi, mengungkapkan bahwa belanja rokok mencatat angka signifikan pada semua kuintil pengeluaran. Pada kuintil 1, pengeluaran untuk rokok mencapai 11,54%, sementara pengeluaran untuk protein hewani seperti ikan, daging, telur, dan susu hanya 14,83%. Selisihnya semakin mengecil pada kuintil berikutnya, bahkan di beberapa kelompok hampir setara.

“Kondisi ini memprihatinkan karena belanja untuk kebutuhan yang tidak esensial seperti rokok justru mengalahkan kebutuhan gizi yang sangat penting bagi tumbuh kembang keluarga, terutama anak-anak,” ujar dr. Endang dalam Konferensi Pers Hari Gizi Nasional 2025 di Jakarta, Selasa (21/1).

Selain belanja rokok yang tinggi, pola makan masyarakat juga masih jauh dari ideal. Konsumsi protein hewani pada balita hanya mencapai 21,6%, sementara konsumsi minuman manis tinggi mencapai 52%, makanan asin 32%, dan penggunaan penyedap rasa sebesar 78%. Bahkan, 65% masyarakat Indonesia cenderung tidak sarapan setiap hari.

Stunting pada balita menjadi salah satu masalah besar yang mencerminkan rendahnya kualitas gizi. Data Kemenkes menunjukkan angka stunting mencapai 21,5%, sedangkan masalah gizi kurang pada balita tercatat 8,5%. Tantangan lainnya adalah anemia pada remaja sebesar 16,3% dan ibu hamil sebesar 27,7%.

“Ini adalah masalah besar yang harus kita tangani bersama. Pemenuhan gizi seimbang menjadi prioritas utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” kata dr. Endang.

Presiden RI Prabowo Subianto telah membentuk Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan pemenuhan gizi masyarakat. Ketua Umum DPP Persagi, Ir. Doddy Izwardy, menambahkan bahwa program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi langkah strategis untuk memutus mata rantai stunting.

Melalui momentum Hari Gizi Nasional 2025 yang mengusung tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat,” masyarakat diimbau lebih bijak dalam memilih makanan sehari-hari. Mengurangi konsumsi rokok, makanan manis, dan makanan cepat saji menjadi langkah sederhana yang dapat berdampak besar pada kesehatan keluarga.(*)

Bagikan Berita:
Dapatkan Berita Update Menarik Lainnya dengan Kami

Reels instagram

You cannot copy content