Ketimpangan Anggaran! SD Karangpari 02 Dibiarkan Rusak, Siswa Belajar dalam Bahaya

Siswa SD Negeri Karangpari 02 Bantarkawung, belajar dalam kelas yang atapnya rusak, lantai banyak yang lepas. Selasa (11/2/2025). Foto: Andrian igong

BREBES, Brebesinfo.com – SD Negeri Karangpari 02 di Kecamatan Bantarkawung, Brebes, mengalami kerusakan parah. Lantai banyak yang lepas, atap jebol, tembok retak, bahkan beberapa ruang kelas sudah miring. Kondisi ini membahayakan peserta didik yang belajar setiap hari di sekolah tersebut.

Meski sudah mengajukan permohonan perbaikan sejak 2020, hingga kini SD Karangpari 02 belum mendapat bantuan. Pihak sekolah sudah berulang kali mengikuti Desk anggaran sejak 2022, tetapi hasilnya nihil.

“Tiap tahun kami mengajukan bantuan, tapi belum terealisasi. Tahun 2023 kami sempat mendapat undangan Desk lagi, tapi tetap tidak ada hasil. Sampai 2024, kondisi sekolah masih sama,” kata Kepala SDN Karangpari 02, Ika Oky Lianasari. Selasa (11/2/2025)

Kerusakan paling parah terjadi di empat ruang kelas. Demi keselamatan peserta didik, pihak sekolah terpaksa menggabungkan beberapa kelas dalam satu ruangan.

“Proses belajar jadi kurang optimal, tapi kami tidak punya pilihan lain. Tidak ada ruang lain yang lebih layak,” tambahnya.

Yang lebih ironis, di saat SD Karangpari 02 masih menunggu bantuan, salah satu SMP Negeri di Bumiayu justru mendapatkan anggaran Rp100 juta untuk renovasi ruang kepala sekolah dan Rp100 juta lagi untuk pembangunan taman. Hal ini menunjukkan ketimpangan anggaran dalam sektor pendidikan.

Padahal, SD Karangpari 02 memiliki 82 peserta didik dan 9 tenaga pendidik, termasuk kepala sekolah. Meski jumlah tenaga pendidik sudah cukup, kondisi bangunan yang rusak berat membuat proses belajar mengajar menjadi terganggu.

Meski sarana dan prasarana terbatas, SD Karangpari 02 tetap berprestasi. Dalam ajang LKS tingkat Kecamatan Bantarkawung, peserta didik sekolah ini berhasil meraih juara satu untuk kategori putri. Prestasi ini membuktikan semangat belajar mereka tetap tinggi meskipun menghadapi banyak keterbatasan.

Pihak sekolah berharap pemerintah lebih memprioritaskan sekolah yang benar-benar membutuhkan perbaikan. Dana APBD maupun DAK seharusnya dialokasikan lebih adil agar sekolah yang mengalami kerusakan berat segera mendapatkan bantuan.

“Ketimpangan anggaran pendidikan seperti ini semoga menjadi perhatian pemerintah. Sekolah yang kondisinya rusak parah harus diprioritaskan agar peserta didik bisa belajar dengan aman dan nyaman,” tutup Oky.

Bagikan Berita:
Dapatkan Berita Update Menarik Lainnya dengan Kami

Reels instagram

You cannot copy content