KEBUMEN, Brebesinfo.com – Polres Kebumen mengimbau masyarakat untuk tidak bermain petasan dan melakukan perang sarung selama bulan suci Ramadhan. Imbauan ini disampaikan langsung oleh Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith, dalam kegiatan Subuh Keliling (Suling) di Masjid Daarul Muttaqiin, Desa Krubungan, Kecamatan Mirit, Kebumen, pada Rabu (26/2/2025).
Menurut AKBP Eka Baasith, petasan dan perang sarung bukan hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga berpotensi membahayakan nyawa. Ia mengingatkan bahwa di Kebumen pernah terjadi insiden petasan yang menyebabkan korban jiwa, sehingga diperlukan langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.
“Diketahui bersama, di Kebumen pernah terjadi insiden petasan yang menyebabkan korban jiwa. Oleh karena itu, kita harus mengantisipasi bersama agar masyarakat tidak bermain petasan selama bulan puasa Ramadhan ini,” ujar AKBP Eka Baasith dalam imbauannya kepada jamaah masjid.
Selain petasan, perang sarung juga menjadi perhatian khusus. Kegiatan ini yang awalnya hanya permainan, sering kali berujung pada aksi kekerasan dan cedera. Kapolres meminta orangtua lebih aktif mengawasi anak-anaknya agar tidak terlibat dalam aktivitas yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
“Kami meminta peran serta orangtua untuk ikut mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai karena kelalaian dalam pengawasan, justru anak-anak menjadi korban atau bahkan pelaku dalam kejadian yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Masyarakat diminta untuk mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti shalat berjamaah, tadarus Al-Qur’an, dan aktivitas sosial lainnya. Kapolres juga menegaskan bahwa aparat kepolisian akan meningkatkan patroli guna mencegah gangguan keamanan selama bulan puasa.
Tak hanya itu, AKBP Eka Baasith juga menyoroti fenomena balap liar yang kerap terjadi pada malam hari di bulan Ramadhan. Menurutnya, balap liar tidak hanya membahayakan pengendara, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.
“Balap liar ini sangat berbahaya, baik bagi pelaku maupun pengguna jalan lainnya. Jangan sampai Ramadhan yang seharusnya menjadi bulan penuh berkah justru diwarnai dengan kejadian yang merugikan diri sendiri dan orang lain,” tegasnya.
Kepala Desa Krubungan, Tunggal, menyambut baik imbauan dari kepolisian. Ia menyatakan bahwa pihak desa siap berkolaborasi dengan aparat dalam menjaga keamanan wilayah, termasuk dengan melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat.
Sebagai langkah preventif, pihak desa mengusulkan pemasangan spanduk imbauan di titik-titik strategis. Pesan dalam spanduk tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga untuk tidak bermain petasan dan melakukan perang sarung selama bulan Ramadhan.
“Kami ingin mencegah agar tidak ada korban akibat kegiatan yang berbahaya. Oleh karena itu, kami akan memasang spanduk imbauan di beberapa titik strategis agar pesan ini bisa tersampaikan dengan baik kepada masyarakat,” ujar Tunggal.
Dengan adanya imbauan ini, diharapkan masyarakat lebih sadar akan bahaya dari aktivitas yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Kesadaran kolektif menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif selama Ramadhan.(*)