JAKARTA, Brebesinfo.com – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., menegaskan bahwa strategi komunikasi media menjadi faktor penting dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2025.
Pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial dinilai dapat membantu menyebarkan informasi dengan lebih cepat dan luas kepada masyarakat.
Menurut Kakorlantas, peran media sangat dibutuhkan untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi terkini terkait kondisi lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran. Dengan begitu, pemudik bisa merencanakan perjalanan dengan lebih baik dan menghindari potensi kemacetan.
“Pengguna teknologi untuk mengangkat Korlantas memiliki peran besar. Sosialisasinya seperti apa, dari sisi medianya bagaimana, hingga himbauan dan cara bertindak dalam Operasi Ketupat. Jadi, sudah menginformasikan strategi komunikasi tentang Operasi Ketupat dan kehadiran kita semuanya,” ujar Kakorlantas.
Salah satu langkah yang dilakukan Korlantas Polri adalah memaksimalkan penggunaan media sosial. Dengan pendekatan yang tepat, informasi tentang rekayasa lalu lintas, titik rawan kemacetan, serta layanan bagi pemudik bisa disampaikan dengan lebih efektif.
Selain media sosial, Kakorlantas juga menekankan pentingnya koordinasi antarjajaran agar pelaksanaan Operasi Ketupat berjalan dengan baik. Setiap wilayah memiliki peran besar dalam memastikan kebijakan lalu lintas diterapkan sesuai arahan pusat.
Keberhasilan Operasi Ketupat, lanjut Kakorlantas, bukan hanya tanggung jawab Korlantas Polri semata, tetapi juga memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan arus mudik dan balik bisa berjalan lancar tanpa hambatan berarti.
“Saya tidak bisa bekerja sendiri, saya tidak bisa jadi pahlawan juga. Yang menjadi pahlawan semuanya adalah kita semua. Fokus pada tugas pokok masing-masing kompartemen, dikendalikan dan dikelola dengan baik, jangan sampai ada hal-hal yang tidak pantas dinilai orang dan tidak pantas dinilai jajaran,” jelasnya.
Untuk itu, Korlantas terus melakukan evaluasi dan pemantauan secara berkala. Tujuannya adalah memastikan strategi yang diterapkan benar-benar efektif dalam mengatasi kepadatan lalu lintas selama periode mudik.
Di sisi lain, peningkatan pelayanan kepada masyarakat juga menjadi fokus utama. Dengan pengelolaan lalu lintas yang baik, diharapkan pemudik bisa melakukan perjalanan dengan lebih nyaman dan aman.
“Operasi Ketupat ini bisa kita kelola dan kita persiapkan dengan baik, dan ujungnya adalah agar Operasi Ketupat berjalan dengan lancar. Itu harapan saya,” tambah Kakorlantas.
Kesuksesan Operasi Ketupat 2025 sangat bergantung pada kolaborasi dan komunikasi yang baik antara seluruh pemangku kepentingan. Dengan koordinasi yang optimal, diharapkan arus lalu lintas tetap terkendali dan masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik dengan lebih tenang.
“Kolaborasi rekan-rekan harus dilakukan, di mana pun ditugaskan, rangkul semuanya, ajak komunikasi, dan cari solusi terbaik,” pungkasnya.(*)