BANYUMAS, Brebesinfo.com – Setelah tiga hari pencarian, Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan Kistam (63), warga Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, yang terseret arus Sungai Tajum saat mencari ikan. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Cilacap, sekitar 60 kilometer dari lokasi awal kejadian.
Sejak pagi, pencarian kembali dilakukan dengan membagi tim menjadi tiga unit. Tim pertama menyisir sungai menggunakan perahu rafting sejauh tujuh kilometer dari Jembatan Pekodokan hingga Jembatan Kalipandan. Tim kedua melakukan penyisiran dengan perahu LCR sejauh 12 kilometer dari Jembatan Kalipandan hingga Jembatan Mergasana. Sementara itu, tim ketiga melakukan pemantauan di sekitar Jembatan Losari hingga pertemuan Sungai Tajum dan Sungai Serayu.
Pada pukul 09.45 WIB, Tim SAR Gabungan menerima laporan dari nelayan yang melihat jenazah mengapung di perairan Cilacap. Setelah mendapat informasi tersebut, satu tim segera diberangkatkan menggunakan perahu RIB untuk memastikan dan mengevakuasi korban.
“Kami langsung mengirim tim ke lokasi setelah menerima laporan dari nelayan. Saat tiba di perairan Cilacap, tim menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia,” kata Komandan Tim Operasi SAR, Fajar Wajdi.
Jenazah berhasil dievakuasi pada pukul 10.35 WIB. Setelah itu, korban dibawa ke Dermaga PPSC Cilacap dan tiba pada pukul 11.55 WIB untuk diperiksa lebih lanjut oleh tim medis di RSUD Cilacap.
“Hasil visum menunjukkan bahwa korban yang ditemukan adalah Kistam. Setelah proses medis selesai, jenazah langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” ujar Fajar.
Penemuan jenazah ini sekaligus menutup operasi pencarian yang telah berlangsung selama tiga hari. Dengan ditemukannya korban, seluruh tim SAR yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Banyumas dalam beberapa hari terakhir diduga menyebabkan arus Sungai Tajum semakin deras. Hal ini membuat korban terbawa hingga ke laut sebelum akhirnya ditemukan oleh nelayan.
Tim SAR mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai untuk selalu berhati-hati, terutama saat musim hujan. Arus sungai yang deras dapat membahayakan, terutama bagi mereka yang beraktivitas di perairan tanpa alat pengaman yang memadai.
“Kami turut berduka cita atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Kami juga mengingatkan warga agar lebih waspada ketika beraktivitas di sungai, terutama saat curah hujan tinggi,” tutup Fajar.(*)