450 Km Jalan Rusak di Brebes: Aktivis Tantang Pemkab, “Berani Enggak Potong Anggaran Seremonial?”

BREBES, Brebesinfo.com – Persoalan jalan rusak atau dalan bodol di Kabupaten Brebes kembali jadi sorotan publik. Aktivis sosial Brebes, Deden Sulaeman, menilai masalah ini bukan sekadar tambal-sulam aspal, tapi soal keberanian pemerintah daerah dalam menata ulang prioritas anggaran.

“Kalau bicara jalan rusak, itu bukan soal teknis semata. Ini soal keberanian mengatur anggaran dan menentukan prioritas pembangunan. Pemerintah harus berani potong kegiatan seremonial kalau memang mau jalan beres,” tegas Deden saat ditemui di Brebes, Minggu (5/10/2025).

450 Kilometer Jalan Rusak, Butuh Rp1,5 Triliun

Data dari Pemerintah Kabupaten Brebes menunjukkan, lebih dari 450 kilometer jalan kabupaten kini dalam kondisi rusak. Untuk menuntaskan seluruh perbaikan, dibutuhkan dana sekitar Rp1,5 triliun.

“Kalau dihitung sederhana, setiap pemimpin Brebes harus bisa menyiapkan Rp300 miliar per tahun selama lima tahun. Itu besar, tapi bukan mustahil kalau serius dan berani efisiensi,” ujar Deden.

APBD Brebes 2025 Rp3,83 Triliun

Menurut data resmi, APBD Kabupaten Brebes tahun 2025 mencapai Rp3,83 triliun. Artinya, kebutuhan sekitar Rp300 miliar per tahun untuk memperbaiki jalan hanya sekitar 8 persen dari total belanja daerah.

“Secara hitungan sangat mungkin, tapi secara politik dan kebijakan itu tantangan besar,” jelasnya.

Deden menilai sebagian besar anggaran sudah terserap untuk belanja rutin, gaji ASN, pendidikan, kesehatan, dan transfer ke desa. Namun ia menegaskan, proyek seremonial dan kegiatan yang tidak produktif harus dipangkas.

“Kalau ada kemauan, pasti ada jalan. Tapi kalau anggarannya habis buat kegiatan seremoni dan proyek-proyek tidak prioritas, ya dalan bodol tetap bodol,” sindirnya.

Ujian Keberanian Politik

Deden memaparkan simulasi sederhana:
Jika 8 persen APBD dialokasikan tiap tahun, jalan rusak bisa tuntas dalam 5 tahun. Jika 10 persen, selesai dalam 4 tahun. Jika 12 persen, bisa rampung dalam 3 tahun, tapi perlu dukungan dana dari provinsi, pusat, atau pinjaman daerah.

“Semua skenario bisa dilakukan asal ada keberanian politik dari Bupati dan DPRD. Brebes butuh pemimpin yang berani menunda proyek seremonial demi rakyat bisa lewat di jalan yang layak,” ucapnya.

Brebes Butuh Bukti, Bukan Janji

Deden mengapresiasi langkah Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma dan Wakil Bupati Wurja Castro yang menjadikan program Beresi Dalan Bodol sebagai prioritas utama. Namun, ia mengingatkan, publik menunggu realisasi nyata.

Visinya sudah bagus, tinggal buktinya. Publik ingin melihat aspalnya, bukan spanduknya,

“Ini bukan soal bisa atau tidak, tapi mau atau tidak. Jalan yang baik adalah bukti paling nyata bahwa Brebes benar-benar beres,” pungkasnya.(*)

Related Posts

Berita Lainnya