BREBES, Brebesinfo.com – Suasana berbeda terasa di Pendapa Kabupaten Brebes pada Sabtu (30/8/2025). Di saat massa memenuhi Gedung DPRD dan Mapolres dengan aksi demonstrasi yang berujung ricuh, ratusan warga justru memilih berkumpul untuk melaksanakan salat gaib dan doa bersama bagi almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas dalam insiden kendaraan taktis Brimob di Jakarta.
Kegiatan berlangsung khidmat dipimpin K.H. Labib Shodiq Suhaimi dari Ponpes Al-Hikmah I Benda, Sirampog. Lantunan doa menggema di tengah kabar kerusuhan di luar, seolah menjadi perlawanan tanpa kekerasan.
Bupati Brebes Hj. Paramitha Widya Kusuma bersama jajaran pejabat daerah, tokoh agama, dan masyarakat lintas usia hadir dalam acara tersebut. Semua larut dalam suasana haru yang menyatukan duka dan tekad menjaga kedamaian.
K.H. Labib menegaskan bahwa doa tidak hanya menjadi wujud belasungkawa, tetapi juga pernyataan sikap masyarakat Brebes.
“Kalau kita cinta Brebes, ya harus bagaimana menjaga iklim kondusif dan saling menghormati,” ucapnya.
Ia juga berpesan agar seluruh elemen masyarakat menempatkan penghormatan secara seimbang.
“Pejabat harus menghormati ulama, begitu pula sebaliknya. Pejabat juga harus menghormati masyarakat, dan masyarakat pun menghormati pejabat. Ulama pun wajib saling menghormati masyarakat,” katanya.
Ketua MUI Brebes KH Sholahudin Masruri atau Gus Sholah turut memberi tausiyah kebangsaan. Ia mengajak masyarakat dan pemerintah untuk bergandeng tangan menjaga kerukunan.
“Sehingga bisa mengamalkan peri kemanusiaan sesuai yang diajarkan agama kita,” tuturnya.
Gus Sholah menekankan pentingnya introspeksi dan musyawarah.
“Ayo para pemimpin juga saling muhasabah. Saling bermusyawarah, dan hasilnya serahkan kepada Allah SWT,” tambahnya.
Namun, suasana damai itu kontras dengan kondisi di luar. Massa dari luar daerah dilaporkan melakukan pengerusakan di Gedung DPRD Brebes pada empat titik. Mereka juga merangsek ke Mapolres Brebes dan merusak pagar sebelum akhirnya dihalau aparat dengan gas air mata.
Meski begitu, dukungan terhadap jalur damai meluas. Media sosial ramai dengan unggahan bertema Bersatu Menjaga Brebes dan Brebes Aman Beres. Tagar #DoaUntukAffan, #BrebesDamai, hingga #SolidaritasTanpaKekerasan ramai digunakan untuk menyuarakan empati sekaligus komitmen menjaga ketenangan.
Bupati Paramitha menegaskan bahwa doa adalah jalan keberanian yang dipilih masyarakat Brebes.
“Salat gaib ini bukan hanya ritual, tapi pernyataan bahwa Brebes menolak kekerasan. Kedamaian harus kita jaga bersama,” ucapnya.
Di tengah demonstrasi yang memanas, Brebes menunjukkan sikap berbeda. Salat gaib menjadi simbol bahwa kedamaian bukan kelemahan, melainkan pilihan sadar untuk menjaga kehormatan dan persatuan daerah.(*)