BREBES, Brebesinfo.com – Pemerintah Kabupaten Brebes mulai membangun rumah baru untuk warga miskin melalui program Dana Alokasi Khusus Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (DAK PPKT). Pembangunan dilakukan di Dukuh Kalikamal, Desa Kedunguter, Kecamatan Brebes.
Sebanyak 67 unit rumah akan dibangun untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Setiap rumah mendapat bantuan sebesar Rp50 juta. Warga penerima bantuan sebelumnya sudah membeli dan menyiapkan tanah secara swadaya.
Bupati Brebes Hj. Paramitha Widya Kusuma meresmikan pembangunan ini dengan melakukan peletakan batu pertama, Jumat (25/4/2025). Ia mengatakan masih banyak warga Brebes yang belum memiliki rumah sendiri dan harus tinggal bersama keluarga lain dalam satu rumah.
“Pemerintah hadir membantu warga yang sudah berusaha sendiri. Mereka beli tanahnya, uruk sendiri, dan sekarang kami bantu bangun rumahnya,” kata Paramitha.
Paramitha berharap program ini bisa mengurangi jumlah warga yang belum punya rumah serta menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan layak huni.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan masyarakat yang telah mendukung program ini. “Semoga pembangunan rumah ini selesai tepat waktu dan kualitasnya baik,” ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperwaskim) Brebes, Dani Asmoro, menjelaskan bahwa saat ini sekitar 254.000 warga Brebes belum memiliki rumah sendiri. Karena itu, program ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Selain dari DAK PPKT, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan pemerintah provinsi melalui program PB Backlog dan pemerintah pusat lewat bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Warga yang ingin mendapatkan bantuan rumah bisa mendaftar melalui pemerintah desa. Desa akan mengusulkan nama-nama ke kabupaten, dan data warga akan diverifikasi agar bantuan diberikan kepada yang benar-benar layak.
“Kalau datanya sesuai dan memenuhi syarat, bantuan bisa langsung diproses,” jelas Dani.
Di Desa Kedunguter, selain pembangunan rumah, juga dilakukan pembangunan jalan dan drainase. Total anggaran untuk infrastruktur mencapai lebih dari Rp4,9 miliar. Ada juga bantuan perbaikan 10 rumah warga miskin, masing-masing senilai Rp20 juta.
Dani mengapresiasi semangat gotong royong warga yang ikut mendukung pembangunan ini. Ia berharap program ini bisa menciptakan lingkungan permukiman yang nyaman dan berkelanjutan.
“Semoga rumah-rumah baru ini benar-benar membawa manfaat besar bagi warga,” pungkasnya.(*)