Jaga Kepercayaan Investor Terhadap Jawa Tengah, Sekda Ingatkan Pelayanan Tak Boleh Sulit

SEMARANG, Brebesinfo.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menegaskan pentingnya menjaga kepercayaan para investor yang tertarik menanamkan modalnya di Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan saat membuka acara Semarang Marketing Festival di Hotel Santika Premiere, Selasa (5/8/2025).

Menurut Sumarno, pelayanan yang mudah dan tidak berbelit menjadi kunci agar investor tidak kabur. Pemerintah daerah diminta benar-benar memfasilitasi dan mempermudah proses investasi, tentunya tetap sesuai aturan.

“Kalau ada investor berminat, ya dicekeli (dipegang), jangan sampai lepas. Dimudahkan, dan dibantu sesuai prosedur dan tata kelola,” tegasnya.

Sumarno menambahkan, pelayanan publik yang baik adalah bentuk strategi pemasaran dari pemerintah kepada investor. Ia mengingatkan agar ASN tidak menjadi penghambat, melainkan sebagai fasilitator investasi.

“Jangan sampai ketika ada investor yang berminat, justru terganggu dengan hal yang tidak seharusnya. Kita menjunjung tinggi amanah. Semua ASN tugasnya memfasilitasi investor,” ujar dia.

Ia menekankan, Jawa Tengah kini berperan sebagai provinsi penopang sektor pangan dan industri. Maka, daerah ini sangat membutuhkan masuknya investor baru. Untuk itu, pendekatan komunikasi dan promosi perlu terus ditingkatkan.

Marketing bagi pemerintah, adalah bagaimana berkomunikasi dan menyampaikan produk kepada masyarakat dengan cara yang baik,” jelasnya.

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, pada semester I tahun 2025, realisasi investasi mencapai Rp45,58 triliun atau 58,19 persen dari target tahunan. Investasi ini juga menyerap tenaga kerja sebanyak 222.373 orang.

Kepala DPMPTSP Jateng, Sakina Rosellasari mengatakan, investasi asing masih mendominasi, dengan total Rp25,63 triliun atau 56 persen dari total investasi. Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp19,95 triliun atau 44 persen.

“Alhamdulillah, ini pencapaian tertinggi selama ini, dan kita terus menunjukkan tren positif dari triwulan ke triwulan,” ucap Sakina.

Dari sisi wilayah, Kabupaten Demak menjadi daerah favorit penanaman modal asing (PMA) dengan nilai Rp5,93 triliun. Disusul Kendal Rp4,30 triliun, Semarang Rp2,01 triliun, Batang Rp1,86 triliun, dan Pemalang Rp1,41 triliun.

Sementara untuk PMDN, Kota Semarang memimpin dengan Rp3,73 triliun. Lalu diikuti Blora Rp1,55 triliun, Kendal Rp1,44 triliun, Banyumas Rp1,26 triliun, dan Tegal Rp1,18 triliun.

Lima besar negara investor asing yang masuk ke Jawa Tengah berasal dari Singapura (Rp5,87 triliun), Tiongkok (Rp5,42 triliun), Hongkong (Rp4,46 triliun), Korea Selatan (Rp3,39 triliun), dan Samoa Barat (Rp0,83 triliun).

Sumarno berharap tren investasi ini terus terjaga. Namun yang paling penting, menurutnya, adalah sikap responsif pemerintah daerah dalam menjaga kepercayaan para investor.

“Ini bukan sekadar angka, tapi dampaknya luar biasa terhadap lapangan kerja dan perekonomian rakyat. Jangan sampai hilang hanya karena pelayanan kita kurang sigap,” pungkasnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *