BREBES, Brebesinfo.com – Festival Bawang Merah 2025 yang digelar Pemerintah Kabupaten Brebes di Alun-alun Brebes pada Sabtu (28/6/2025) diwarnai kericuhan saat kirab budaya berlangsung. Ribuan warga memadati jalur pantura untuk menyaksikan kirab gunungan hasil pertanian, termasuk bawang merah, yang diarak dari depan Stasiun Brebes hingga ke panggung kehormatan.
Kirab budaya ini menjadi bagian dari rangkaian acara utama Festival Bawang Merah 2025. Sebanyak 30 gunungan hasil bumi diarak menggunakan mobil pikap dan motor roda tiga. Panggung kehormatan di Alun-alun Brebes diisi oleh tokoh nasional seperti Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, serta Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma.
Namun suasana berubah ricuh saat ratusan warga berebut gunungan bawang merah. Beberapa warga terlihat naik ke atas kendaraan pengangkut gunungan hingga menyebabkan sejumlah orang terjatuh ke aspal.
Tak hanya kericuhan, aksi pencopetan juga dilaporkan terjadi di tengah kerumunan. Sejumlah warga mengaku kehilangan barang berharga seperti ponsel dan dompet saat berebut gunungan.
“Saya lagi nonton sama suami, berdiri di pinggir jalan, tapi ada orang di dekat suami saya sedang merogoh saku celana suami. Saya akhirnya berteriak copet, copet. Orangnya langsung lari nggak tahu ke mana,” ujar Raisah (50), salah satu pengunjung.
Berbeda dengan Raisah, Zein (40) justru menjadi korban pencopetan saat ikut berebut gunungan di dekat panggung kehormatan. Ia mengaku kehilangan ponsel.
“Dapat bawang merah hanya sedikit, tapi hape saya hilang. Tadi kerasa juga ada orang yang sedang merogoh saku,” ungkap Zein.
Zein mengatakan, selain dirinya, beberapa pengunjung lain juga mengaku kehilangan barang pribadi. Meski ada aparat keamanan di lokasi, pencopet diduga sudah melarikan diri.
“Tadi juga ada polisi yang berusaha mencari copetnya, tapi kurang tahu akhirnya gimana,” imbuhnya.
Hingga kirab berakhir, suasana tetap dipadati warga yang terus berusaha mendekati panggung kehormatan. Acara tetap berlangsung meski aparat tampak sibuk mengendalikan kerumunan.(*)