BREBES, Brebesinfo.com – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memimpin penanaman mangrove secara serentak di Pantai Randusanga, Brebes, Kamis (5/6/2025). Langkah ini menjadi bentuk nyata upaya penyelamatan wilayah pesisir yang selama ini terus dihantam abrasi dan rob.
Warga menyambut kedatangan Gubernur dengan antusias. Mereka berharap penanaman mangrove bisa menjadi awal dari pemulihan tambak dan pantai yang rusak parah.
“Minta tolong, Pak. Selamatkan pantai dan tambak kami. Tambaknya itu sudah seperti lautan,” kata Khusnaini, pedagang di Pantai Randusanga, saat berbicara langsung dengan Ahmad Luthfi.
Menurut Khusnaini, selama puluhan tahun warga hidup berdampingan dengan abrasi dan rob. Akibatnya, pengunjung enggan datang ke pantai, dan banyak tambak berubah menjadi genangan air seperti laut.
“Minta diperbaiki pantainya, kalau bisa dikasih pemecah gelombang. Jalan dan tambak juga tolong diperbaiki,” tambahnya.
Penanaman mangrove ini merupakan bagian dari program “Mageri Segoro” yang dilakukan serentak di 17 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Kegiatan ini melibatkan 184 desa di 54 kecamatan di wilayah Pantura dan Pansela.
Gubernur Ahmad Luthfi menyebut, pada hari itu ditanam sekitar 200 ribu batang mangrove di lahan seluas 30 hektare. Sebelumnya, selama Maret hingga Mei 2025, sudah ditanam lebih dari 260 ribu batang mangrove di 35 hektare kawasan pesisir.
“Sampai Desember nanti, ditargetkan total 150 hektare tertanami dengan 1,5 juta batang mangrove. Ini langkah pencegahan. Kita tidak mau garis pantai kita hilang karena tidak ada kepedulian,” tegasnya.
Dua warga lainnya, Nunung dan Siri Humairoh, juga mengungkapkan rasa senangnya dengan adanya program ini. Mereka berharap lingkungan pesisir menjadi lebih baik.
“Kami senang karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi lingkungan. Semoga bisa mengatasi kerusakan di pantai,” ujar mereka.
Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyebut program Mageri Segoro sebagai langkah luar biasa untuk daerah pesisir seperti Brebes yang sering dilanda abrasi dan rob.
“Mudah-mudahan ke depan, tidak ada lagi abrasi dan rob di Randusanga dan Losari,” harapnya.(*)
