Foto : Drh. H. Agus Sutrisno, M.Si, Konsultan PT Passion Japan Inc, danPT Shinzou Panca Indonesia.
BREBES, Brebesinfo.com – Kesempatan kerja dan magang ke Jepang semakin terbuka bagi masyarakat Indonesia. Jepang saat ini terus mencari tenaga kerja asing untuk berbagai sektor industri, termasuk dari Indonesia.
Hal itu disampaikan Konsultan PT Passion Japan Inc, Drh. H. Agus Sutrisno, M.Si, yang menyebut proses keberangkatan ke Jepang sebenarnya cukup mudah jika disiapkan dengan serius.
“Modal utamanya hanya kemampuan bahasa. Kalau sudah punya itu, semuanya jadi lebih mudah,” ujarnya saat bertemu wartawan, Kamis (1/5/2025).
Menurut Agus, kunci utama sukses berangkat ke Jepang adalah niat yang kuat dan kemauan untuk belajar bahasa Jepang. Tanpa itu, peluang yang besar bisa saja terlewatkan.
Ia menegaskan bahwa Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai bidang, mulai dari pertanian, pabrik, keperawatan hingga perhotelan.
“Kebutuhan mereka besar dan terbuka terus. Ini jadi peluang emas untuk anak-anak muda Indonesia,” tambahnya.
Menariknya, bagi calon peserta yang mengalami kendala biaya, ada dukungan pembiayaan yang memungkinkan keberangkatan tetap bisa dilakukan.
“Kalau belum punya biaya, bisa ditalangi dulu. Jangan takut mencoba,” kata Agus memberi semangat.
Ia menekankan bahwa manfaat kerja atau magang di Jepang bukan hanya dari segi penghasilan, tetapi juga pembentukan karakter dan peningkatan keterampilan.
“Biasanya setelah pulang dari Jepang, mindset mereka berubah. Jadi lebih mandiri, disiplin, dan punya keterampilan kerja yang bagus,” jelasnya.
Dua perusahaan yang kini aktif menjembatani tenaga kerja Indonesia ke Jepang adalah PT Shinzou Panca Indonesia dan PT Passion Japan Inc. Keduanya berperan penting dalam proses rekrutmen, pelatihan, hingga pemberangkatan.
Program ini, menurut Agus, terbuka untuk siapa saja tanpa memandang latar belakang pendidikan, selama ada kemauan dan keseriusan.
“Kesempatan ini terbuka untuk semua, asal ada kemauan. Jangan ragu untuk bertanya dan mencari informasi,” pungkasnya.(*)