Pemprov Jateng Gandeng Baznas, Renovasi 750 RTLH Mulai Dicairkan

SEMARANG, Brebesinfo.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai menyalurkan bantuan renovasi untuk 750 unit rumah tidak layak huni (RTLH) pada tahun 2025. Program ini merupakan hasil kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah, sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat miskin.

Pencairan tahap pertama dilakukan pada Kamis (26/6/2025), dengan menyasar 100 penerima manfaat dari berbagai daerah. Setiap penerima mendapatkan bantuan senilai Rp20 juta secara tunai yang digunakan langsung untuk membeli material bangunan.

Ketua Baznas Jawa Tengah, Ahmad Darodji, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung program Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam menyediakan rumah layak huni bagi warga kurang mampu.

“Untuk 2025 ini insyaallah kita akan menargetkan 750 unit. Kami menganggap diri kami sebagai tangan kirinya Gubernur, tangan kanannya APBN dan APBD,” ujar Darodji.

Ia menjelaskan bahwa seluruh bantuan akan disalurkan secara bertahap hingga akhir tahun. Untuk hari pertama ini, bantuan diberikan kepada 100 keluarga yang sudah melalui proses verifikasi.

“Hari ini 100 penerima manfaat masing-masing Rp20 juta, dan akan diselesaikan secara bertahap sampai total 750 unit sepanjang tahun ini,” tambahnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng, Boedyo Dharmawan, menyatakan program ini merupakan bagian dari strategi kolaboratif untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di Jateng.

“Ini kolaborasi antara Pemprov Jateng, Baznas, dan Polda Jateng. Sesuai arahan Pak Gubernur, semua pihak harus ambil bagian dalam mengatasi kemiskinan,” ujarnya.

Boedyo menyebut, daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem menjadi prioritas utama penerima bantuan. Selain dari Baznas, Pemprov juga menggunakan dana APBD dan dukungan CSR dari pihak swasta.

“Dari APBD kita targetkan 17 ribu unit RTLH. Ditambah dari Baznas dan CSR, total bisa mencapai lebih dari 26 ribu unit, termasuk pembangunan rumah baru,” jelasnya.

Program ini tak hanya fokus pada pembangunan fisik rumah, tetapi juga bertujuan menciptakan lingkungan sehat dan aman bagi warga miskin.

“Kalau rumahnya layak, keluarga akan lebih tenang. Anak-anak bisa belajar dengan baik, ibu-ibu nyaman beraktivitas. Ini investasi jangka panjang untuk kesejahteraan,” terang Boedyo.

Salah satu penerima manfaat, Wahyudi asal Klaten, mengaku sangat bersyukur. Rumahnya yang sudah lama rusak parah kini bisa direnovasi berkat bantuan ini.

“Saya tidak tenang kalau kerja, apalagi saat hujan. Rumah bocor, dinding rapuh, lantai masih dari bambu. Bantuan ini sangat berarti. Saya bisa merenovasi rumah dan lebih semangat bekerja sebagai kepala keluarga,” ucapnya.

Program renovasi RTLH ini disambut positif oleh masyarakat. Pemerintah desa dan tokoh lokal juga memberikan apresiasi atas langkah cepat Pemprov dan Baznas.

Pemprov Jateng memastikan penyaluran dana dilakukan secara transparan. Proses renovasi akan dipantau dan didampingi agar sesuai standar rumah layak huni.

“Target ini optimis bisa selesai di 2025,” pungkas Boedyo Dharmawan.(*)

Related Posts

Berita Lainnya