Polemik Pemilihan Ketua GBF 2025, Tokoh Bumiayu Desak Pemilihan Diulang Jika Terbukti Rekayasa

BREBES, Brebesinfo.com – Pemilihan Ketua Gebyar Bumiayu Fair (GBF) 2025 menuai polemik setelah muncul dugaan adanya rekayasa dalam daftar undangan peserta rapat. Tokoh masyarakat Bumiayu, Sholahudin Asro, mendesak agar proses pemilihan diulang jika tudingan itu terbukti benar.

Menurut Sholahudin, kecamatan sebagai penyelenggara harus segera turun tangan dan melakukan klarifikasi terbuka agar situasi tidak makin keruh di tengah masyarakat.

“Idealnya, kecamatan segera memanggil semua pihak untuk mendudukkan pokok persoalan. Ini (dugaan rekayasa undangan) bisa ditelusuri kok,” ujarnya, Selasa (3/6/2025).

Ia menilai dugaan tersebut tidak bisa dianggap remeh karena menyangkut kredibilitas kegiatan yang membawa nama besar masyarakat Brebes selatan.

“Kalau memang dugaan itu benar, maka sebaiknya pemilihan diulang,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah kalangan menyoroti pemilihan Ketua GBF 2025 karena undangan yang hadir dinilai tidak mencerminkan keterwakilan seluruh wilayah Brebes selatan. Isu yang berkembang menyebutkan adanya pengaturan nama-nama dalam daftar undangan yang dinilai tidak adil.

Menanggapi keterlibatan aparatur sipil negara (ASN) dalam kepanitiaan GBF, Sholahudin menyebut hal itu wajar selama bersifat teknis dan atas dasar penugasan resmi.

“Jangan sampai ASN ikut serta hanya karena alasan ‘sudah biasa’. Perlu ada kejelasan peran agar netralitas birokrasi tetap terjaga,” katanya.

Menurutnya, ASN dibutuhkan dalam kegiatan seperti GBF karena memiliki pemahaman administratif dan jalur koordinasi lintas instansi, namun profesionalisme dan netralitas tetap harus diutamakan.

Ia berharap ke depan proses pemilihan di tubuh GBF dilakukan lebih transparan dan terbuka, dengan mengedepankan prinsip representasi yang merata dari seluruh unsur masyarakat.

“Jangan sampai event besar seperti GBF justru menimbulkan perpecahan. Kita harus jaga semangat kebersamaan,” pungkasnya.(*)