Staf UPTD PU wilayah Bumiayu sedang melakukan pengecekan kondisi tiang pilar penyangga jembatan kalikeruh. Rabu (16/4/2025).
BREBES, Brebesinfo.com – Kerusakan serius terjadi pada Jembatan Kalikeruh di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, akibat banjir yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Kondisi cuaca yang ekstrem di wilayah selatan Kabupaten Brebes sejak Desember hingga Maret menyebabkan Sungai Keruh meluap. Arus derasnya menggerus groundseal jembatan bagian tengah sepanjang 23 meter dari total panjang 70 meter. Hal ini berdampak langsung pada pondasi pilar tengah yang kini terancam stabilitasnya.
Imam Riyadi, staf UPTD PU Bumiayu, saat ditemui di lokasi pada Rabu (16/4/2025), mengatakan bahwa kondisi pondasi pilar tengah cukup memprihatinkan.
“Untuk muka pilar jembatan, lebar tergerusnya sekitar 6 meter dengan kedalaman 2 meter. Ini sangat berisiko bila tidak segera ditangani,” ujar Imam Riyadi.
Ia menjelaskan bahwa groundseal atau mercu sangat penting untuk menahan gerusan air sungai, terutama saat terjadi banjir.
“Fungsi groundseal itu untuk mengurangi gradasi sungai, memperlambat arus banjir, dan menjaga kestabilan struktur jembatan. Sekaligus berperan sebagai kantong endapan,” tambahnya.
Imam juga menyarankan agar pilar tengah segera diberi selimut beton guna memperkuat dan melindungi struktur pondasinya dari potensi kerusakan lebih lanjut.
“Dengan diberi selimut beton, pilar akan lebih terlindungi dari gerusan air dan struktur jembatan bisa tetap aman,” katanya.
Meski bagian tengah mengalami kerusakan, Imam memastikan abodmen jembatan di sisi utara dan selatan masih dalam kondisi stabil.
“Elevasi di sisi utara dan selatan lebih tinggi dari sungai, sehingga abodmen masih aman,” ucap Imam.
Sementara itu, Imam Santoso, warga Bumiayu, mengaku khawatir dengan kondisi tersebut. Ia menyebut dampak kerusakan tidak hanya mengancam jembatan, tetapi juga pemukiman warga di tepi sungai.
“Kalau tidak segera diperbaiki, rumah-rumah di sekitar sungai juga bisa ikut terancam,” ujar Imam Santoso.
Imam berharap pemerintah daerah, baik dari tingkat kabupaten maupun provinsi, segera turun tangan untuk menangani kerusakan tersebut.
“Ini sudah cukup darurat. Kami berharap pemerintah bisa segera menurunkan tim teknis dan mengambil langkah perbaikan secepatnya,” kata dia.
Jembatan Kalikeruh yang dibangun pada 1982 ini merupakan akses penting warga Bumiayu dan sekitarnya. Warga berharap pemerintah kabupaten maupun provinsi segera turun tangan sebelum kerusakan makin parah dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.(*)