Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Bantarkawung, Kamis (13/2/2025). Foto: Andrian igong
BREBES, Brebesinfo.com – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Bantarkawung seharusnya menjadi forum strategis bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi pembangunan.
Namun, ajang ini justru diwarnai rendahnya partisipasi anggota DPRD Brebes dari Dapil 3. Dari delapan anggota dewan yang seharusnya hadir, hanya dua yang datang, yaitu Sudono, SH dari Partai Golkar dan AZ Mutaqien dari Partai Gerindra.
Minimnya kehadiran wakil rakyat ini mendapat sorotan dari berbagai pihak. Aktivis Brebes Selatan, Solahudin Asro, menyayangkan absennya mayoritas anggota DPRD.

“Seharusnya mereka hadir untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat. Musrenbang bukan sekadar agenda seremonial, tapi kesempatan penting untuk menyusun pembangunan yang sesuai kebutuhan warga,” tegasnya.
Musrenbang menjadi momen krusial bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk merumuskan program pembangunan yang tepat sasaran. Ketidakhadiran enam anggota dewan lainnya menimbulkan tanda tanya besar.
“Kalau mereka tidak datang, bagaimana bisa memahami kondisi di lapangan? Ini bentuk kurangnya komitmen dalam memperjuangkan aspirasi rakyat,” tambah Solahudin.
Masyarakat berharap agar ke depan, DPRD lebih serius dalam menghadiri Musrenbang di tiap kecamatan. Sinergi antara pemerintah daerah, kecamatan, dan DPRD sangat dibutuhkan agar program pembangunan berjalan optimal.
Ketidakhadiran mayoritas anggota DPRD di Musrenbang Bantarkawung menjadi catatan penting bagi warga. Jika wakil rakyat tidak hadir dan mendengarkan langsung, bagaimana aspirasi mereka bisa benar-benar diperjuangkan?.(*)