BREBESINFO.COM, BUMIAYU– Meski sudah resmi beroperasi sejak 27 November 2022, Pasar Seng Bumiayu masih terlihat sepi pengunjung.
Tidak sepenuhnya kosong, tapi keramaian yang diharapkan pedagang jauh dari kenyataan.
Kondisi ini menarik perhatian, bahkan baru-baru ini Komisi II DPRD Brebes mengunjungi pasar yang terletak di Jalan KH Ahmad Dahlan, Bumiayu, sebelum lampu merah Simpang Empat Langkap.
Sejumlah pedagang mengungkapkan, aktivitas di Pasar Seng tidak sesuai ekspektasi.
Komisi II menyebut tren belanja online dan bertumbuhnya pasar modern sebagai salah satu penyebab sepinya pasar ini.
Beberapa pedagang juga memilih berjualan di luar area pasar, sehingga kondisi di dalam pasar sepi.
Namun, Ulfah, seorang pedagang di Pasar Seng, memiliki pandangan yang sedikit berbeda.
Menurutnya, penyebab pasar sepi karena lokasinya tidak bisa diakses dengan angkutan umum. “Tidak adanya angkutan umum yang melewati lokasi pasar,” kata dia
Dulu, Ulfah mengungkapkan, pemerintah janji semua angkutan pedesaan baik dari arah Paguyangan, Bantarkawung, Sirampog dan Tonjong akan lewat Pasar Seng.
“Awalnya memang ada, tapi lama-lama jumlah angkutan semakin sedikit hingga sekarang bisa dihitung dengan jari,” jelas Ulfah.
Akibatnya, warga lebih memilih berbelanja di pasar yang lebih mudah dijangkau oleh angkutan umum, seperti Pasar Induk, Pasar Jatisawit, dan Pasar Talok.Padahal, menurut Ulfah, harga di Pasar Seng lebih bersaing.
Sementara ini, angkutan yang memasuki pasar sejauh ini hanya angkutan pikap (bak terbuka) yang membawa pengunjung dari desa-desa di Kecamatan Bantarkawung.
Mereka memang langganan para pedagang sejak masih menempati Pasar Kalierang.
Meski begitu, Ulfah masih optimistis. Ia berharap kebijakan trayek angkutan umum bisa kembali melintasi Pasar Seng agar pasar ini dapat kembali hidup dan bersaing dengan pasar lain di Brebes selatan.
Dengan harapan adanya kebijakan yang lebih mendukung, para pedagang tetap berharap Pasar Seng bisa bangkit dan kembali menjadi pilihan utama bagi warga.(*)
