BPBD wilayah Brebes Selatan, yang dikoordinatori oleh Budi Sujatmiko, melaksanakan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Bumiayu.Sabtu (11/1/2025).Foto : Andrian igong
BREBES, Brebes info.com – Upaya pencegahan dan pembasmian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus dilakukan di Kabupaten Brebes. Pada Sabtu (11/1/2025), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah Brebes Selatan, yang dikoordinatori oleh Budi Sujatmiko, melaksanakan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Bumiayu.
Langkah ini diambil menyusul peningkatan kasus PMK di Kabupaten Brebes. Berdasarkan data terbaru, sebanyak 106 ekor sapi terjangkit penyakit ini sejak 8 Januari 2025. PMK adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dan menyerang hewan berkuku belah, seperti sapi, kerbau, kambing, dan lainnya.
Kondisi serupa juga terlihat di Jawa Tengah, di mana Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) mencatat total 2.026 sapi telah terinfeksi. Angka ini meningkat dari 1.638 kasus sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 52 ekor sapi dilaporkan mati, 25 sapi sembuh, 12 sapi terpaksa dipotong, dan 1.937 sapi masih dalam penanganan intensif.
PMK tidak menular ke manusia, namun berdampak signifikan terhadap perekonomian peternak. Untuk mengatasi dan mencegah penyebaran PMK, berikut langkah-langkah yang disarankan:
1.Sterilisasi kandang dan pasar hewan dengan penyemprotan disinfektan.
2.Membatasi akses masuk ke kandang.
3.Memberikan obat seperti antibiotik, antipiretik, dan vitamin untuk hewan yang sakit.
4.Memberikan makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh hewan.
5.Melakukan vaksinasi secara berkala.
Kegiatan penyemprotan di Pasar Hewan Bumiayu diharapkan dapat memutus rantai penyebaran virus PMK. “Kami terus berupaya melindungi para peternak dengan langkah-langkah yang terkoordinasi. Pencegahan adalah langkah utama,” ujar Budi Sujatmiko.
Pemerintah dan peternak diminta untuk terus meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan lingkungan, serta mematuhi protokol yang ditetapkan guna mengendalikan wabah ini.(*)