BREBES, Brebesinfo.com — Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Bumiayu menggelar pembinaan intensif bagi santri baru tahun ajaran 2025/2026. Kegiatan berlangsung selama dua pekan, dari tanggal 7 hingga 20 Juli 2025.
Program ini dirancang untuk membekali santri baru dengan pemahaman ideologi Muhammadiyah, karakter Islami, serta keterampilan dasar seperti bahasa Arab dan Inggris. Selama pembinaan, para santri dikenalkan pada kehidupan pesantren melalui pendekatan yang menyeluruh dan bertahap.
Ada empat program utama yang dijalankan:
- Retret Karakter dan Akhlak
- Idad Ibadah Praktis dan Penguatan Skill
- Masa Pengenalan Lingkungan Santri (MPLS)
- Forum Ta’aruf dan Orientasi Santri Baru (Fortasi)
Retret Karakter dan Akhlak digelar pada 7–8 Juli 2025. Dalam kegiatan ini, santri diajarkan nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan pembiasaan akhlak mulia. Tiga anggota Koramil Bumiayu ikut membina langsung para peserta.
Pada 9–15 Juli 2025, santri mengikuti program Idad Ibadah Praktis. Mereka dilatih praktik ibadah sesuai tuntunan Muhammadiyah dan juga dibekali kemampuan berbahasa Arab dan Inggris dasar.
“Sebagai Amal Usaha Muhammadiyah, MBS punya tanggung jawab untuk menanamkan ajaran Islam yang lurus sesuai manhaj tarjih,” kata Ustadzah Wenny Nurul ‘Aini, S.Pd.I., salah satu pembimbing.
MPLS yang dilaksanakan 16–17 Juli 2025 menjadi momen pengenalan lingkungan pesantren. Santri diperkenalkan pada fasilitas, aturan, hingga budaya harian di MBS. Tim dari Polsek Bumiayu turut dilibatkan untuk membangun kesiapan mental para santri.
“Fortasi adalah gerbang penting dalam kaderisasi Muhammadiyah di tingkat pelajar,” ujar Ustadz Bambang Wahyu Supriyanto, M.Pd., Kepala Bagian Tarbiyah MBS Bumiayu.
Fortasi sebagai program puncak digelar pada 17–20 Juli 2025. Melalui Fortasi, santri diperkenalkan pada kegiatan pelajar Muhammadiyah seperti IPM, Hizbul Wathan, dan Tapak Suci. Kegiatan ini membentuk kekuatan spiritual, fisik, dan mental para santri.
“Manhaj tarjih membimbing praktik keagamaan santri. Sedangkan MKCHM adalah kerangka menyeluruh yang mencakup akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah,” jelas Kyai Utsman Arif Fatkha, Lc., M.Pd., Mudir MBS Bumiayu.
Seluruh rangkaian pembinaan dirancang untuk membentuk santri yang kokoh dalam ideologi, unggul dalam karakter, dan siap menghadapi tantangan zaman.
“Penguatan ideologi Muhammadiyah menjadi fondasi utama bagi para santri baru. Ini kami lakukan melalui empat program utama dalam pembinaan awal santri,” tambah Ustadz Bambang.
Dengan pendekatan menyeluruh ini, MBS Bumiayu terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga kaderisasi unggulan Muhammadiyah yang siap mencetak generasi tangguh dan berakhlak mulia.(*)