BREBES, Brebesinfo.com – Kabupaten Brebes baru saja merayakan hari jadinya yang ke-347 dengan penuh kemeriahan. Namun di balik itu, potret dunia pendidikan di Brebes menunjukkan sisi lain yang memilukan. Salah satunya di SD Negeri Karangpari 02, Desa Karangpari, Kecamatan Bantarkawung, di mana siswa terpaksa belajar di ruang kelas yang nyaris ambruk.
Kepala SDN Karangpari 02, Ika Oky Lianasari, S.Pd., tak dapat menyembunyikan kekhawatirannya terhadap kondisi sekolah. Ia mengungkapkan bahwa hampir semua ruang kelas di sekolahnya mengalami kerusakan berat. Atap yang bolong, dinding retak, dan lantai yang sudah tak layak menjadi pemandangan sehari-hari.
“Hampir semua ruang kelas di sini rusak berat. Saya sudah beberapa kali mengajukan perbaikan, bahkan sempat disurvei oleh Dinas Pendidikan, tapi belum ada tindak lanjut. Saya khawatir bangunan ini bisa roboh kapan saja, apalagi saat siswa sedang belajar,” ujar Ika, Sabtu (25/1/2025).

Ika mengaku sudah berulang kali mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes untuk meminta perbaikan, tetapi hasilnya nihil.
“Saya sudah bolak-balik ke Brebes untuk mengurus ini. Kami butuh perhatian, tapi sampai sekarang belum ada respons nyata. Sekarang saya hanya bisa pasrah,” tambahnya.
Kepala Desa Karangpari, Fitriyani, turut prihatin dengan kondisi sekolah yang memprihatinkan ini. Ia meminta pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki infrastruktur sekolah yang rusak parah.
“Kondisi ini tidak hanya membahayakan siswa, tetapi juga memengaruhi semangat belajar mereka. Kami berharap anak-anak di desa ini bisa belajar dengan aman dan nyaman tanpa rasa takut,” ujar Fitriyani.

Meski situasi ini terus berlangsung, baik pihak sekolah maupun masyarakat setempat tetap berharap ada keajaiban. Mereka ingin pemerintah daerah lebih peduli terhadap pendidikan, yang menjadi kunci masa depan generasi muda Brebes.
Ironisnya, masalah seperti ini masih terjadi di Brebes, yang baru saja merayakan hari jadinya dengan penuh suka cita. Sudah saatnya pemerintah menaruh perhatian lebih pada pendidikan agar tak ada lagi potret memilukan seperti ini. Jangan sampai masa depan anak-anak harus dikorbankan karena minimnya perhatian pada infrastruktur sekolah.(*)