JAKARTA, Brebesinfo.com – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) bersama Kementerian Agama (Kemenag) berkolaborasi untuk membangun masyarakat desa yang rukun, toleran, dan memiliki semangat keberagaman yang tinggi.
Selain penguatan nilai-nilai sosial dan keagamaan, kerja sama ini juga menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi berbasis keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Pendekatan ini disesuaikan dengan kondisi sosial dan ekonomi di masing-masing daerah.
Menteri Desa PDT Yandri Susanto menegaskan bahwa sinergi antara Kemendes PDT dan Kemenag akan memperkuat ikatan sosial di desa serta mendukung visi Indonesia Emas yang bermartabat.
“Kami membicarakan tindak lanjut MoU dengan Menteri Agama. Insyaallah kita akan mulai membangun majelis taklim, TPQ, termasuk bagi agama lain, agar kehidupan masyarakat desa lebih maju, beradab, dan bermanfaat dunia akhirat,” kata Yandri dalam pertemuannya dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Yandri menambahkan bahwa penguatan ekonomi keluarga menjadi salah satu fokus utama dalam program ini. Menurutnya, agama dan ekonomi harus berjalan beriringan agar masyarakat desa dapat hidup sejahtera.
“Kita ingin menjadikan majelis taklim tidak hanya sebagai tempat mengaji, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi. Kalau ekonomi masyarakatnya kuat, maka kehidupan sosial dan agamanya juga semakin baik,” ujarnya.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut baik kerja sama ini dan menekankan pentingnya peran agama dalam membangun kehidupan sosial yang harmonis.
“Kita ingin membangun masyarakat desa yang tidak hanya kuat dalam keimanan, tetapi juga dalam toleransi. Dengan begitu, kehidupan sosial mereka menjadi lebih damai, lebih produktif, dan lebih sejahtera,” kata Nasaruddin.
Ia juga menyoroti pentingnya pemberantasan buta huruf Al-Quran di desa-desa. Menurutnya, pemahaman agama yang baik akan memperkuat karakter masyarakat dalam menghadapi tantangan kehidupan.
“Program pendidikan keagamaan harus terus kita dorong, terutama dalam membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Ini adalah investasi jangka panjang bagi generasi penerus,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, rangkaian kegiatan ini akan diluncurkan pada pertengahan Ramadan di Desa Lambang Sari, Kabupaten Bekasi. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia.
Dengan adanya sinergi ini, masyarakat desa tidak hanya semakin religius tetapi juga memiliki kemandirian ekonomi. Pemerintah berharap kerja sama ini mampu menghadirkan perubahan nyata dalam pembangunan desa.(*)