BOGOR, Brebesinfo.com – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun tangan menyelidiki kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi yang terjadi pada Selasa (4/1/2025) malam.
Insiden ini melibatkan sebuah truk bermuatan galon yang menabrak enam kendaraan yang tengah mengantre di pintu tol. Akibat kejadian ini, delapan orang tewas dan sebelas lainnya mengalami luka-luka.
Tim KNKT telah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan. Mereka berkoordinasi dengan pihak kepolisian, Dinas Perhubungan (Dishub), Ikatan Penguji Kendaraan Bermotor Indonesia (IPKBI), serta PT Jasa Marga guna mencari penyebab pasti kecelakaan.
Selain mengecek kondisi jalan di sekitar lokasi kejadian, KNKT juga memeriksa kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan. Truk yang menabrak antrean mobil akan diperiksa lebih lanjut, termasuk kondisi rem, mesin, serta faktor teknis lainnya.
Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan, mengatakan bahwa pihaknya masih mengumpulkan data dan belum bisa memberikan kesimpulan awal terkait penyebab kecelakaan. “Saya belum mempunyai data, Mas, jadi belum bisa kasih pernyataan,” ujar Wildan saat dihubungi, Kamis (6/2/2025).
Dugaan sementara, truk mengalami rem blong sehingga tidak bisa berhenti dan menghantam kendaraan di depannya. Namun, pihak berwenang masih menyelidiki apakah ada faktor lain yang menyebabkan insiden ini, seperti kelalaian pengemudi atau kondisi kendaraan yang tidak layak jalan.
Pihak kepolisian telah mengamankan sopir truk untuk diperiksa lebih lanjut. Hasil pemeriksaan akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan langkah hukum selanjutnya.
Selain pemeriksaan teknis kendaraan, KNKT juga akan melihat rekaman CCTV di sekitar gerbang tol. Data dari rekaman tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai detik-detik sebelum kecelakaan terjadi.
Sementara itu, proses evakuasi kendaraan yang terlibat sudah selesai dilakukan. Pihak tol telah membersihkan lokasi kejadian agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
“Penyelidikan masih terus berjalan untuk memastikan penyebab kecelakaan dan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang,” tutup Wildan(*)