Setelah Sidak Kakorlantas, Menteri PU Tindak Lanjut Masalah Jalan Pantura

JAKARTA, Brebesinfo.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menindaklanjuti temuan Kakorlantas Polri terkait banyaknya jalan berlubang di Jalur Pantura. Ia memerintahkan evaluasi menyeluruh agar perbaikan segera dilakukan, terutama menjelang arus mudik Lebaran 2025.

Sebelumnya, Kakorlantas Polri Brigjen Pol Agus Suryonugroho meninjau langsung kondisi Jalur Pantura dari Semarang, Batang, hingga Brebes pada Jumat (7/2/2025). Ia menemukan banyak ruas jalan yang rusak parah dan bisa membahayakan pengguna jalan.

Brigjen Agus menyebut jalan berlubang dapat memperlambat arus lalu lintas dan meningkatkan risiko kecelakaan. Ia meminta pemerintah segera bertindak agar jalur tersebut aman digunakan masyarakat.

Menanggapi hal itu, Menteri Dody memerintahkan Inspektur Jenderal PU untuk turun langsung ke lapangan guna memastikan kondisi jalan sesuai dengan data. Saat ini, kemantapan jalan nasional diklaim mencapai 96 persen, namun masih banyak laporan jalan rusak.

“Kalau benar 96 persen jalan kita dalam kondisi baik, kenapa masih banyak keluhan dan kecelakaan akibat jalan berlubang? Ini harus dicek lagi. Jangan sampai ada data yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan,” ujar Dody di Jakarta, Senin (10/2/2025).

Selain perbaikan jalan, Dody juga menyoroti kendaraan over dimension over loading (ODOL) yang menjadi salah satu penyebab utama kerusakan jalan. Ia meminta Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) untuk menertibkan kendaraan yang melebihi muatan.

Menurutnya, jika truk bermuatan berlebih terus dibiarkan, jalan yang sudah diperbaiki akan kembali rusak dalam waktu singkat. Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya pengawasan ketat terhadap kendaraan ODOL.

“Kalau masalahnya ODOL, maka ini kembali ke pihak terkait, termasuk Kemenhub dan kepolisian, bagaimana menegakkan aturan agar jalan nasional kita tidak cepat rusak,” ujarnya.

Di sisi lain, Menteri Dody juga menanggapi kekhawatiran masyarakat soal keterbatasan anggaran tahun 2025 yang dikhawatirkan berdampak pada pemeliharaan jalan nasional. Namun, ia memastikan bahwa infrastruktur tetap menjadi prioritas utama pemerintah.

Ia berjanji akan mencari solusi agar anggaran yang ada bisa dimanfaatkan dengan baik dan tepat sasaran. Perbaikan jalan, katanya, harus dilakukan dengan kualitas terbaik agar tidak cepat rusak kembali.

Dody juga menegaskan agar proyek perbaikan jalan dilakukan dengan pengawasan ketat. Ia meminta agar kualitas material dan metode pengerjaan benar-benar diperhatikan supaya jalan lebih tahan lama.

“Kita tidak ingin perbaikan hanya bertahan sebentar lalu rusak lagi. Saya minta pengawasan lebih ketat, dari pemilihan kontraktor hingga kualitas aspal yang digunakan,” ujarnya.

Selain itu, ia mengingatkan agar tidak ada praktik penyimpangan dalam proyek perbaikan jalan. Menurutnya, anggaran yang ada harus digunakan dengan transparan dan efisien demi kepentingan masyarakat.

“Kami akan cek apakah ada permainan antara kontraktor dengan pihak internal PU. Jika ada yang tidak beres, akan kita tindak tegas,” kata Dody.

Dody juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi proyek perbaikan jalan. Jika menemukan jalan yang baru diperbaiki tetapi cepat rusak, masyarakat diminta melaporkan ke pihak terkait agar bisa ditindaklanjuti.

“Kami butuh masukan dari masyarakat. Kalau ada jalan yang cepat rusak setelah diperbaiki, silakan laporkan. Jangan sampai ada pekerjaan asal-asalan,” katanya.

Dody memastikan bahwa pemerintah akan bergerak cepat menangani masalah jalan rusak, terutama di Jalur Pantura yang menjadi jalur utama mudik. Ia menargetkan perbaikan di titik-titik kritis bisa segera dilakukan sebelum arus mudik Lebaran.

“Kami ingin memastikan pemudik bisa melewati Jalur Pantura dengan aman dan nyaman. Semua pihak harus bekerja sama agar target ini bisa tercapai,” pungkasnya.(*)

Bagikan Berita:
Dapatkan Berita Update Menarik Lainnya dengan Kami

Reels instagram

You cannot copy content