Faktor yang Bisa Menurunkan IQ Anak, Orang Tua Perlu Waspada

BREBES, Brebesinfo.com – Kecerdasan intelektual anak tidak bersifat tetap dan bisa mengalami perubahan. Orang tua perlu memahami bahwa selain faktor yang dapat meningkatkan IQ, ada juga beberapa hal yang justru berpotensi menurunkannya.

Memang benar bahwa faktor genetik berperan dalam kecerdasan anak, tetapi itu bukan satu-satunya faktor yang menentukan.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa lingkungan, asupan makanan, aktivitas fisik, pendidikan, serta pola istirahat turut memengaruhi perkembangan intelektual anak. Berikut beberapa faktor yang berisiko menurunkan IQ anak.

1. Lingkungan yang Kurang Mendukung

Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memiliki pengaruh besar terhadap tingkat kecerdasannya. Sebuah studi dalam Industrial Psychiatry Journal mengamati lebih dari 1.000 anak usia 12-16 tahun dari berbagai sekolah di India. Hasilnya, anak-anak yang tinggal di kota, memiliki aktivitas fisik cukup, serta berasal dari keluarga dengan tingkat pendidikan dan pendapatan tinggi cenderung memiliki IQ lebih baik.

Sebaliknya, anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang kurang mendukung—seperti daerah dengan akses terbatas terhadap pendidikan dan fasilitas kesehatan—berisiko mengalami penurunan kecerdasan. Faktor seperti kurangnya stimulasi intelektual dan ketidakstabilan sosial ekonomi juga dapat menghambat perkembangan kognitif mereka.

2. Paparan Bahan Kimia Berbahaya

Eksposur terhadap bahan kimia tertentu, terutama sejak dalam kandungan, dapat memengaruhi perkembangan otak anak. Sebuah penelitian dalam jurnal PLOS One menemukan bahwa ibu dengan kadar tinggi zat di-n-butyl phthalate dan diisobutyl phthalate dalam tubuhnya selama kehamilan lebih berisiko melahirkan anak dengan IQ lebih rendah.

Melansir dari CNN, anak-anak yang banyak terpapar zat kimia ini pada usia 7 tahun memiliki IQ enam poin lebih rendah dibandingkan anak-anak yang minim paparan. Bahan kimia ini sering ditemukan dalam produk sehari-hari seperti wadah plastik, pengharum ruangan, sampo, dan kosmetik. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk lebih selektif dalam memilih produk rumah tangga yang aman bagi kesehatan anak.

3. Pola Makan Tinggi Lemak dan Gula

Asupan makanan sangat berpengaruh pada perkembangan otak anak. Penelitian dari Inggris dan Kanada menunjukkan bahwa anak-anak yang sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula cenderung mengalami penurunan IQ dibandingkan mereka yang mendapatkan asupan bergizi seimbang.

Dalam penelitian ini, orang tua diminta mengisi kuesioner mengenai pola makan anak mereka. Data yang dikutip dari ABC News mengungkapkan bahwa anak-anak yang terbiasa mengonsumsi junk food sejak usia 3 tahun menunjukkan skor IQ lebih rendah pada usia 8-12 tahun dibandingkan dengan anak seusianya yang memiliki pola makan lebih sehat.

4. Kekerasan dan Penelantaran

Kekerasan dan penelantaran terhadap anak bukan hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga dapat menurunkan tingkat kecerdasan mereka. Studi dari University of Queensland yang menggunakan data Mater-University Study of Pregnancy (MUSP) menemukan bahwa anak-anak yang mengalami penganiayaan memiliki skor IQ tiga poin lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak mengalami kekerasan.

Penelitian ini melibatkan 3.796 remaja berusia 14 tahun dengan riwayat kekerasan yang tercatat dalam laporan resmi pemerintah Australia. Menurut penulis utama studi, Ryan Mills, hasil ini menunjukkan bahwa kekerasan dan penelantaran memberikan dampak buruk yang signifikan terhadap perkembangan kognitif anak.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan lingkungan sekitar untuk memberikan perlindungan serta perhatian yang cukup agar anak dapat tumbuh dalam kondisi yang sehat dan mendukung.

Bagikan Berita:
Dapatkan Berita Update Menarik Lainnya dengan Kami

Reels instagram

You cannot copy content