JAKARTA, Brebesinfo.com – Kereta Cepat Whoosh siap melayani masyarakat yang ingin mudik dengan cepat dan nyaman. Menjelang Lebaran 2025, Whoosh menambah jadwal perjalanan untuk mengakomodasi lonjakan penumpang.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, Whoosh akan mengoperasikan 1.346 perjalanan selama periode Angkutan Lebaran 2025, yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025.
“Perjalanan tambahan ini disiapkan untuk memenuhi tingginya permintaan penumpang. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 5 April 2025,” ujar Anne.
Saat ini, Whoosh melayani 62 perjalanan per hari dengan rute Jakarta–Bandung dalam waktu tempuh sekitar 35-45 menit. Dengan kecepatan hingga 350 km/jam, perjalanan menjadi lebih efisien bagi masyarakat yang ingin pulang kampung atau berlibur.
Untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman, KAI Group melalui KCIC telah meluncurkan Frequent Whoosher Card (FWC) sejak 14 Februari 2025. Kartu ini tersedia dalam dua pilihan, yakni Gold (10 perjalanan, berlaku 60 hari) dan Silver (6 perjalanan, berlaku 30 hari).
“Dengan kartu ini, pelanggan setia bisa menikmati perjalanan lebih hemat dan fleksibel. Sangat cocok bagi mereka yang sering bepergian antara Jakarta dan Bandung,” jelas Anne.
Selain kecepatan, Whoosh juga menawarkan kenyamanan dengan fasilitas modern dan layanan prima. Stasiun Halim yang terintegrasi dengan LRT Jabodebek semakin memudahkan akses bagi pelanggan.
“Penumpang bisa lebih leluasa merencanakan perjalanan. Misalnya, mereka yang bekerja di Jakarta bisa sahur di rumah, lalu berbuka puasa bersama keluarga di Bandung, dan kembali di hari yang sama dengan nyaman,” tambah Anne.
Untuk menghindari kehabisan tiket, masyarakat disarankan untuk melakukan pemesanan lebih awal. Tiket bisa dibeli melalui aplikasi KAI Access, situs resmi, serta berbagai mitra penjualan lainnya.
Whoosh menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin mudik dengan cepat, nyaman, dan efisien. “Kami berharap Whoosh bisa terus menjadi solusi transportasi masa kini yang praktis dan ramah lingkungan,” tutup Anne.(*)