BREBES, Brebesinfo.com – Jalan kaki adalah salah satu olahraga ringan yang mudah dilakukan oleh siapa saja. Selain menyehatkan, aktivitas ini juga tidak memerlukan peralatan khusus. Namun, muncul pertanyaan yang sering diperdebatkan: lebih baik jalan kaki sebelum atau sesudah makan?
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa jalan kaki, baik sebelum maupun sesudah makan, memiliki manfaat masing-masing. Pilihan terbaik tergantung pada tujuan yang ingin dicapai, apakah untuk meningkatkan energi, menurunkan berat badan, atau memperbaiki pencernaan.
Jika tujuan utama adalah meningkatkan energi, jalan kaki sebelum makan bisa menjadi pilihan yang tepat. Berjalan kaki sebelum makan dapat membantu meningkatkan aliran darah dan membuat tubuh lebih siap untuk beraktivitas. Selain itu, olahraga ringan sebelum makan juga bisa meningkatkan sensitivitas insulin, yang bermanfaat bagi penderita diabetes.
Di sisi lain, jika ingin membantu proses pencernaan, jalan kaki setelah makan lebih dianjurkan. Berjalan santai sekitar 10–15 menit setelah makan dapat membantu sistem pencernaan bekerja lebih baik dan mengurangi risiko kembung atau gangguan lambung.
Jalan kaki setelah makan juga terbukti membantu menurunkan kadar gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki dalam waktu singkat setelah makan dapat membantu mengontrol lonjakan gula darah, terutama bagi penderita diabetes tipe 2 atau mereka yang memiliki risiko penyakit metabolik.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan. Jalan kaki setelah makan sebaiknya dilakukan dengan intensitas ringan hingga sedang. Berjalan terlalu cepat atau melakukan aktivitas berat justru bisa mengganggu pencernaan dan menyebabkan rasa tidak nyaman di perut.
Bagi yang ingin menurunkan berat badan, kombinasi jalan kaki sebelum dan sesudah makan bisa menjadi strategi yang efektif. Berjalan sebelum makan membantu meningkatkan pembakaran lemak, sementara berjalan setelah makan membantu tubuh mengelola kalori dengan lebih baik.
Selain itu, faktor kondisi tubuh juga berpengaruh. Jika seseorang sering merasa lemas sebelum makan, berjalan kaki setelah makan bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Sebaliknya, jika ingin meningkatkan metabolisme dan membakar lebih banyak kalori, jalan kaki sebelum makan bisa menjadi solusi.
Pada akhirnya, keputusan untuk berjalan kaki sebelum atau sesudah makan bergantung pada kebutuhan dan kenyamanan masing-masing individu. Tidak ada aturan baku yang mengharuskan seseorang berjalan di waktu tertentu, yang terpenting adalah konsistensi dalam menjaga kebiasaan sehat.
Bagi yang baru memulai, cobalah berjalan kaki selama 10–15 menit setelah makan untuk merasakan manfaatnya. Jika merasa nyaman, tingkatkan intensitas atau durasi secara bertahap sesuai kemampuan tubuh.
Jalan kaki, kapan pun dilakukan, tetap memberikan manfaat bagi kesehatan. Yang terpenting adalah melakukannya secara rutin dan menjadikannya bagian dari gaya hidup sehari-hari. Dengan begitu, tubuh akan lebih bugar, metabolisme lebih baik, dan kesehatan secara keseluruhan lebih terjaga.(*)