Dampak Negatif Game Online bagi Remaja: Kurang Interaksi hingga Penurunan Akademik

BREBES, Brebesinfo.com – Game online telah menjadi bagian dari kehidupan remaja di era digital. Perkembangan teknologi dan kemudahan akses internet membuat permainan ini semakin populer di kalangan anak muda. Meski memberikan hiburan, penggunaan game online secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif yang serius.

Remaja merupakan kelompok usia yang paling rentan terhadap kecanduan game online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak pelajar lebih memilih menghabiskan waktu dengan bermain game daripada berinteraksi dengan teman atau mengerjakan tugas sekolah. Kondisi ini dapat berdampak buruk pada perkembangan sosial dan akademik mereka.

Saat jam istirahat sekolah, misalnya, pemandangan siswa berkumpul untuk bermain game online sudah menjadi hal biasa. Banyak dari mereka lebih asyik menatap layar ponsel ketimbang berbicara langsung dengan teman sebaya. Aktivitas ini menunjukkan bagaimana game online bisa mengurangi interaksi sosial di dunia nyata.

Selain itu, kebiasaan bermain game tanpa kontrol juga membuat remaja kehilangan kendali atas waktu. Mereka cenderung menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain, bahkan hingga larut malam. Hal ini tidak hanya berdampak pada pola tidur, tetapi juga mengganggu konsentrasi belajar di sekolah.

Ketika kecanduan game online semakin parah, remaja akan kesulitan mengatur waktu untuk belajar. Banyak dari mereka yang malas membaca buku atau mengerjakan tugas sekolah karena lebih memilih bermain game. Akibatnya, nilai akademik pun menurun karena kurangnya fokus dalam belajar.

Game online juga bisa mempengaruhi kesehatan mental dan emosional. Remaja yang terlalu sering bermain game cenderung mudah stres, cemas, dan emosional saat menghadapi tantangan di dunia nyata. Beberapa bahkan mengalami perubahan perilaku menjadi lebih agresif atau menarik diri dari lingkungan sosial.

Dampak lainnya adalah meningkatnya risiko kecanduan digital. Jika tidak dikendalikan, kecanduan game online dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial, mengurangi kreativitas, dan mengganggu keseimbangan hidup remaja. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan sekolah untuk memberikan pengawasan yang tepat.

Untuk mengatasi masalah ini, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam membimbing anak-anak mereka. Memberikan batasan waktu bermain, mengajak diskusi tentang dampak game online, serta mendorong aktivitas yang lebih bermanfaat bisa menjadi solusi untuk menghindari kecanduan.

Sekolah juga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi mengenai penggunaan teknologi yang bijak. Program literasi digital dapat membantu siswa memahami bagaimana cara memanfaatkan internet secara positif tanpa terjebak dalam kecanduan game online.

Selain itu, remaja sendiri perlu memiliki kesadaran untuk mengatur waktu bermain game dengan baik. Menjalani hobi lain, seperti olahraga, membaca, atau mengikuti kegiatan sosial, dapat menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap game online.

Regulasi dari pemerintah juga bisa menjadi solusi dalam mengendalikan dampak negatif game online. Beberapa negara telah menerapkan pembatasan waktu bermain bagi anak-anak dan remaja untuk mencegah kecanduan yang berlebihan.

Dengan langkah yang tepat, game online bisa tetap menjadi hiburan yang sehat tanpa mengorbankan masa depan remaja. Keseimbangan antara bermain dan menjalani aktivitas lainnya adalah kunci utama untuk tetap produktif di era digital ini.(*)

Bagikan Berita:
Dapatkan Berita Update Menarik Lainnya dengan Kami

Reels instagram

You cannot copy content