Gempa M4,4 Guncang Pangandaran dan Sekitarnya, Terasa hingga Garut dan Cianjur

PANGANDARAN, Brebesinfo.com – Pada Sabtu (19/7/2025) sore, sekitar pukul 18.25 WIB, wilayah selatan Jawa Barat, terutama Kabupaten Pangandaran, diguncang oleh gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,4. Kejadian ini menambah daftar gempabumi yang terjadi di wilayah tersebut sepanjang tahun 2025.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di laut, dengan koordinat 8.05 Lintang Selatan dan 107.88 Bujur Timur, yang berjarak sekitar 77 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran. Kedalaman gempa tercatat sekitar 25 kilometer di bawah permukaan laut.

BMKG mengklasifikasikan gempa ini sebagai gempa dangkal, yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut. Meskipun kekuatan gempa tergolong menengah, getaran gempa dirasakan cukup jelas oleh masyarakat di beberapa daerah sekitar Pangandaran.

Menurut laporan dari BMKG, getaran gempa terasa kuat di wilayah Ciwidey, Bayongbong, Cikajang, Cipatujah, dan Cidaun, dengan skala intensitas III MMI. Getaran ini dirasakan nyata di dalam rumah, seakan-akan ada truk besar yang lewat.

Sementara itu, di Pangandaran dan Cidolog, getaran dirasakan dengan skala intensitas II–III MMI. Getaran tersebut cukup kuat untuk membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Warga di daerah ini juga merasakan sensasi seakan ada kendaraan berat yang melintas.

Di wilayah lain seperti Garut, Tasikmalaya, dan Cianjur, gempa terasa dengan skala II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, namun tidak menimbulkan dampak berarti. Benda-benda ringan yang digantung di rumah-rumah juga bergoyang, namun tidak ada laporan kerusakan.

Hingga pukul 18.37 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan tidak ada aktivitas gempa susulan setelah kejadian gempa utama. BMKG terus memantau situasi dan memperbarui informasi terkait perkembangan gempabumi.

Walaupun gempa ini tidak menimbulkan kerusakan bangunan atau dampak yang signifikan, BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu atau informasi yang tidak jelas kebenarannya.

Pihak BMKG juga mengingatkan agar warga tidak mengakses informasi dari sumber yang tidak terpercaya. Untuk mendapatkan informasi yang akurat, masyarakat diimbau hanya mengandalkan kanal resmi BMKG, seperti website BMKG, media sosial yang terverifikasi, dan aplikasi InfoBMKG.

“Pastikan informasi yang diterima hanya bersumber dari BMKG yang telah terverifikasi. Kami terus memberikan pembaruan jika ada perkembangan lebih lanjut,” kata Dr. Hartanto, Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang.

BMKG juga mengingatkan warga agar selalu siap dengan informasi terbaru dan mengikuti protokol keselamatan selama terjadi gempa, terutama saat berada di bangunan tinggi atau daerah rawan gempa. Meski gempa ini tidak berpotensi tsunami, tetap penting untuk waspada terhadap kemungkinan gempa susulan di masa depan.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *