KAI Libatkan 431 UMKM, Dorong Ekonomi Kerakyatan Lewat Program MiKA

JAKARTA, Brebesinfo.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Sepanjang Semester I 2025, KAI telah menggandeng 431 pelaku UMKM melalui berbagai program pemberdayaan yang menyentuh langsung kebutuhan pelaku usaha kecil.

Sepanjang Januari hingga Juni 2025, KAI Group mencatat jumlah pelanggan sebanyak 240.906.117, naik 8,90% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untuk layanan KA Jarak Jauh dan Lokal, terdapat peningkatan pelanggan sebesar 7%, dari 25,7 juta menjadi 27,4 juta penumpang.

Di tengah capaian positif tersebut, KAI mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,05 miliar khusus untuk mendukung UMKM. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan langsung serta peningkatan kapasitas mitra melalui pelatihan, sertifikasi, dan akses pasar.

Executive Vice President of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar program CSR, tapi bagian dari strategi korporasi jangka panjang.

“Ketika UMKM mendapat akses pelatihan, panggung pameran, hingga peluang ekspor, maka kami ikut mengantar masyarakat menuju masa depan yang lebih sejahtera,” ujar Agus.

Melalui program MiKA, KAI menghadirkan MiKA Exhibition, MiKA Creative Space, MiKA Hasanah, MiKA Next Class, dan MiKA Go Global sebagai bentuk nyata dukungan ke UMKM. Program ini dirancang untuk memajukan usaha kecil dari sisi promosi, kompetensi, hingga ekspor.

Salah satu pencapaian nyata, dua merek lokal yakni Herviolet dan Bloom with Kaia berhasil tampil dalam Fashion World Tokyo (FaW TOKYO) pada 26–28 Maret 2025. Dukungan serupa diberikan pada Kayana by Tyaoza dan Identix Batik Tulis dalam IATF Dubai, 20–22 Mei 2025.

Agus menyebutkan, “Di balik angka pertumbuhan pelanggan, ada denyut kehidupan ekonomi yang terus bergerak.”

Menurutnya, setiap keberangkatan kereta menjadi peluang agar perekonomian lokal ikut tumbuh bersama.

KAI juga memastikan manfaat program menyentuh mitra di sekitar jalur rel dan stasiun. Dengan membentangkan jaringan ke berbagai pelosok, KAI ingin menjadikan setiap titik pemberhentian sebagai pusat ekonomi rakyat.

Langkah KAI juga sejalan dengan arah pembangunan nasional yang mendorong ekonomi berbasis inovasi dan kreativitas. Program ini mendukung pemerataan ekonomi dan peningkatan daya saing pelaku usaha lokal.

“Kereta api bukan hanya soal ketepatan waktu dan kenyamanan, tapi juga bagaimana kami hadir untuk rakyat,” ujar Agus.

Ia menambahkan, “Ketika UMKM naik kelas, kita sedang membangun masa depan Indonesia bersama.”(*)

Related Posts

Berita Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *