BREBES, Brebesinfo.com – Seorang kepala dinas di Kabupaten Brebes diduga terlibat dalam bisnis pasokan kayu bakar ke PT Daehan Global (Garmen). Dugaan ini terungkap dalam audiensi yang digelar di Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes pada Selasa (25/2).
Aliansi Masyarakat Peduli Brebes mengungkap bukti awal berupa video pengakuan sopir truk yang mengangkut kayu bakar ke pabrik. Menurut kesaksian warga, kayu tersebut berasal dari pihak yang memiliki keterkaitan dengan kepala dinas tersebut.
Koordinator Aliansi, Willy Roymond, menilai hal ini sebagai konflik kepentingan yang serius. Ia mempertanyakan mengapa pengawasan terhadap PT Daehan terkesan longgar, padahal warga sudah lama mengeluhkan pencemaran limbah dari pabrik tersebut.
“Kami curiga ada permainan di balik semua ini. Bagaimana mungkin pejabat yang seharusnya mengawasi justru diduga berbisnis dengan pabrik? Ini harus diusut tuntas,” tegas Willy.
Warga Desa Cimohong yang terdampak pencemaran limbah ikut angkat bicara. Mereka mengaku sudah lama merasakan dampak limbah yang mengganggu hasil pertanian, namun tidak ada tindakan nyata dari pemerintah. “Jangan-jangan ini sebabnya! Pejabatnya malah diduga ikut ambil untung,” ujar salah satu warga.
Plt. Asisten III Sekda Brebes, Untung Rizaludi, S.E., yang hadir dalam audiensi mengaku baru mengetahui dugaan ini. “Kami akan mendalami laporan masyarakat dan memastikan kasus ini diproses sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Aliansi juga mempertanyakan mengapa pengawasan terhadap PT Daehan terkesan lemah. Mereka menuntut transparansi dan tindakan tegas dari pemerintah untuk menyelidiki dugaan keterlibatan pejabat dalam bisnis kayu bakar ini.
“Kalau memang ada pejabat yang bermain, harus segera ditindak. Jangan sampai masyarakat terus dirugikan,” tambah Willy.
Kejaksaan Negeri Brebes menyatakan akan mengumpulkan bukti untuk mengetahui apakah ada pelanggaran hukum dalam kasus ini. Sementara itu, Polres Brebes juga akan berkoordinasi untuk menyelidiki dugaan konflik kepentingan tersebut.
Aliansi menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga ada keputusan yang jelas. Mereka tidak ingin dugaan ini hanya menguap tanpa penyelesaian.
“Kami akan terus mendesak agar kasus ini diusut tuntas. Jika dalam waktu dekat tidak ada perkembangan, kami siap membawa perkara ini ke tingkat yang lebih tinggi,” tegas Willy.
Masyarakat Brebes kini menunggu langkah konkret dari pemerintah dan aparat penegak hukum. Mereka berharap ada transparansi dan keadilan, agar tidak ada lagi pejabat yang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi.(*)