BREBES, Brebesinfo.com – Komisi IV DPR RI bersama investor asal Vietnam mengunjungi Kabupaten Brebes pada Minggu (2/3/2025) untuk melihat langsung sektor pertanian, khususnya pengolahan gabah menjadi beras. Kunjungan ini bertujuan mencari solusi agar petani bisa lebih cepat dan efisien dalam mengolah hasil panen.
Dua investor dari Vietnam, Yosep dan Raimon, ikut dalam kunjungan ini. Mereka tertarik dengan potensi pertanian di Brebes dan berbincang langsung dengan petani serta pemerintah daerah.
Bupati Brebes Hj. Paramitha Widya Kusuma menyambut baik kehadiran Komisi IV DPR dan investor asing ini. Ia berharap adanya investasi di bidang pertanian agar petani tidak kesulitan dalam mengolah gabah saat musim hujan.
“Kalau cuaca panas, pengeringan gabah bisa cepat. Tapi kalau musim hujan, petani kesulitan. Jika ada investasi, prosesnya bisa lebih cepat dan tidak bergantung pada cuaca,” kata Paramitha.
Ketua rombongan dari Komisi IV DPR mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam meningkatkan sektor pertanian. Peran swasta sangat diperlukan agar petani bisa lebih sejahtera.
“Kami ingin investasi masuk ke sektor pertanian. Pemerintah cukup menjadi fasilitator dan mempermudah prosesnya agar petani bisa lebih terbantu,” ujarnya.
Saat ini, proses pengolahan gabah di Brebes masih memakan waktu lama. Banyak petani yang mengandalkan cara tradisional, sehingga saat musim hujan, hasil panen mereka terhambat.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Brebes, Furqon Amperawan, menjelaskan bahwa produksi Gabah Kering Giling (GKG) di Brebes pada akhir Februari 2025 diperkirakan mencapai 34.862 ton. Dari jumlah itu, beras yang dihasilkan sebanyak 22.395 ton.
“Dengan stok Bulog sebesar 6.077 ton, total ketersediaan beras mencapai 28.472 ton. Tapi tantangannya adalah bagaimana mempercepat proses pengolahan agar tidak ada gabah yang terbuang,” jelas Furqon.
Dandim 0713/Brebes, Letkol Inf. Sapto Broto, menambahkan bahwa pemerintah telah menetapkan harga pembelian padi sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Pemerintah membeli padi dalam jumlah besar untuk membantu petani. Targetnya 3 juta ton setara beras agar harga tetap stabil,” kata Dandim.
Program Percepatan Penyerapan Gabah/Beras juga terus berjalan. Hingga Sabtu (1/3/2025) pukul 18.00 WIB, total gabah yang sudah terserap mencapai 513,27 ton, sementara beras yang terserap sebanyak 1.392,75 ton.
Investor Vietnam yang hadir melihat peluang besar di sektor pengolahan gabah. Mereka tertarik berinvestasi dalam teknologi pengeringan dan penyimpanan yang lebih modern.
“Kami melihat potensi besar di Brebes. Jika ada teknologi yang lebih baik, petani bisa lebih cepat mengolah hasil panen,” kata Yosep, salah satu investor.
Komisi IV DPR berharap investasi ini bisa segera terwujud agar petani tidak lagi kesulitan saat panen. Jika sistem pengolahan lebih baik, harga beras juga bisa lebih stabil.
Jika rencana investasi ini berjalan, petani Brebes akan mendapat banyak manfaat, mulai dari proses pengolahan yang lebih cepat, harga jual yang lebih baik, hingga peningkatan kesejahteraan.(*)