BREBES, Brebesinfo.com — Pemudik yang sedang melakukan perjalanan balik Lebaran lewat Tol Trans Jawa bisa mencoba pengalaman berbeda saat singgah di Rest Area KM 260B Banjaratma, Brebes, Jawa Tengah. Di tempat ini, ada sajian kopi Turki yang disuguhkan secara unik dan menggugah rasa penasaran.
Begitu memasuki kawasan rest area, deretan tenant langsung menyambut para pengunjung. Beragam kuliner, camilan, minuman, hingga produk kerajinan khas tersedia di sana. Namun, ada satu tenant yang mencuri perhatian, yakni Uban Coffee yang menyajikan kopi khas Turki.
Kopi Turki yang dijual di Uban Coffee tak seperti kopi biasa yang diseduh dengan air panas dari dispenser. Penyajiannya memakai teknik tradisional khas Timur Tengah, yakni dimasak di atas pasir panas.
Pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan kopi ini. Barista akan menyiapkan bejana logam kecil yang diisi campuran kopi arabika, sedikit gula aren, susu, dan air. Setelah itu, bejana tersebut dimasukkan ke dalam wajan berisi pasir panas.

Teknik memasak menggunakan pasir panas membuat panas menyebar merata. Proses ini berlangsung sekitar lima menit hingga kopi mulai mendidih dan mengeluarkan aroma yang khas.
Setelah mendidih, kopi dituangkan ke dalam cangkir kecil. Proses ini diulang beberapa kali, menciptakan lapisan rasa yang khas dan membuat kopi semakin kental serta beraroma kuat.
Deden (47), seorang pemudik asal Bekasi, mengaku penasaran ketika melihat proses pembuatan kopi yang berbeda dari biasanya. Ia pun akhirnya memesan secangkir kopi Turki dan mengaku puas dengan rasanya.
“Awalnya cuma lihat-lihat, tapi jadi tertarik. Rasanya beda, lebih medhok. Campuran susunya juga pas, ditambah gula aren bikin rasanya makin mantap,” kata Deden, Sabtu (5/4/2025).

Putri (27), pemudik asal Jakarta, juga mencoba kopi Turki di tempat yang sama. Namun, ia memilih versi tanpa gula agar bisa merasakan rasa kopi yang lebih murni.
“Proses pemasakan berpengaruh banget ke rasa. Rasanya lebih halus dan aroma kopinya lebih keluar. Saya pesan yang tanpa gula, lebih nikmat karena pakai arabika,” ucap Putri.
Uban Coffee sendiri memang menyediakan dua jenis kopi untuk sajian khas Turki ini. Gerita Pracistya atau akrab disapa Tata, pemilik Uban Coffee, mengatakan bahwa mereka menggunakan kopi impor dari Turki dan juga kopi lokal berkualit
“Dua jenis yang dipakai, kopi asli dari Turki dan lokal. Tapi dua-duanya harus arabika karena jenis ini yang cocok untuk teknik penyajian seperti ini,” jelas Tata.

Menurut Tata, proses pemasakan dengan pasir panas sudah menjadi budaya di beberapa negara Timur Tengah dan Eropa Timur. Teknik ini menjaga kestabilan suhu dan menghasilkan rasa kopi yang lebih halus dan pekat.
Harga secangkir kopi Turki di Uban Coffee bervariasi tergantung jenis biji kopinya. Untuk kopi dengan bean impor dari Turki, harga per cangkir Rp 48.000. Sedangkan bila menggunakan bean lokal, cukup membayar Rp 30.000.
Momen istirahat di rest area kini tidak sekadar melepas lelah atau mengisi perut. Pengalaman unik mencoba kopi Turki bisa jadi cerita menarik untuk dibagikan sepulang mudik.
Rest Area KM 260B Banjaratma memang dikenal sebagai salah satu rest area ikonik di jalur tol Trans Jawa. Selain bangunan bernuansa heritage, ragam kulinernya pun menjadikan tempat ini cocok untuk beristirahat lebih lama.
Dengan semakin banyaknya tenant kreatif dan unik seperti Uban Coffee, rest area ini tak hanya menjadi tempat singgah, tapi juga destinasi kuliner bagi para pemudik.(*)