Tanah Bergerak di Desa Mendala Brebes Terus Aktif, Warga Desak Relokasi Segera

BREBES, Brebesinfo.com – Pergerakan tanah di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, masih terus terjadi hingga Jumat (18/4/2025) malam. Warga yang terdampak bencana ini mendesak agar pemerintah segera melakukan relokasi ke tempat yang aman.

Data terbaru menunjukkan, jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana ini bertambah menjadi 107 unit. Sementara jumlah pengungsi juga meningkat dari sebelumnya 363 orang menjadi 367 orang.

Para pengungsi saat ini ditampung di dua tenda besar milik BPBD dan BNPB yang didirikan di lapangan futsal desa setempat. Pemerintah daerah juga telah mendirikan dapur umum dan posko kesehatan untuk melayani kebutuhan dasar para korban.

Beberapa warga yang baru saja mengungsi mengaku sempat bertahan di rumah mereka meski sudah rusak. Namun karena tanah terus bergerak, kondisi rumah makin parah dan membahayakan keselamatan.

Dawimah (41), salah satu warga terdampak, mengaku trauma untuk kembali ke rumahnya yang kini sudah dalam kondisi rusak berat. Ia mengatakan lantai rumah ambles dan dindingnya retak-retak.

“Saya takut kalau tinggal di sana. Sekarang retak-retak semua, lantai turun. Rumahnya enggak bisa dipakai lagi,” ujar Dawimah saat ditemui di lokasi pengungsian.

Ia menambahkan, meski nanti rumahnya diperbaiki, risiko bencana bisa saja kembali terjadi karena kondisi tanah di wilayah itu tidak stabil, terutama saat musim hujan.

“Kalau nanti hujan deras lagi, bisa kejadian lagi. Jadi lebih baik pindah ke tempat yang aman,” katanya.

Warga lain juga menyampaikan hal serupa. Mereka berharap Pemerintah Kabupaten Brebes segera mengambil keputusan terkait relokasi dan mencarikan lahan yang lebih aman untuk ditinggali.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma mengatakan pihaknya akan segera melakukan kajian teknis bersama Badan Geologi untuk menentukan kelayakan lahan.

“Kita akan lihat hasil kajiannya dulu. Kalau memang tidak layak untuk ditempati, maka kita akan relokasi,” kata Bupati kepada pengungsi.

Bupati juga menyampaikan bahwa Dinas PU Perwaskim telah diminta untuk menghitung kebutuhan anggaran baik untuk perbaikan rumah maupun skema relokasi.

“Kami sedang menghitung, kalau diperbaiki butuh berapa. Kalau relokasi, apa saja yang diperlukan. Semua sedang kita bahas,” jelasnya.

Ia menambahkan, pemerintah desa juga telah diminta untuk mulai mencari lokasi yang aman untuk dijadikan tempat relokasi warga terdampak.

“Kalau memang harus relokasi, saya sudah bicara dengan kepala desa agar mencarikan lahan baru,” ujarnya.

Sementara itu, pergerakan tanah di Desa Mendala mulai terjadi sejak Kamis dini hari. Bencana ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir.

Tanah di Desa Mendala mengalami pergeseran ke arah Kali Pedes. Akibatnya, rumah-rumah warga mengalami retakan, lantai ambles, hingga struktur bangunan miring.

Empat pedukuhan terdampak dalam kejadian ini, yaitu Dukuh Krajan, Karanganyar, Babakan, dan Cupang Bungur. Semua berada dalam wilayah RT dan RW yang saling berdekatan.

Hingga kini, warga masih memilih tinggal di pengungsian sambil menunggu keputusan resmi dari pemerintah terkait relokasi. Mereka berharap ada kepastian dan tindakan cepat agar bisa segera memiliki tempat tinggal yang aman.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *