JAKARTA, Brebesinfo.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) sedang menyusun aturan baru untuk melindungi anak-anak di dunia digital. Aturan ini akan mewajibkan platform digital meningkatkan keamanan dan memberikan edukasi kepada pengguna.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan anak-anak semakin rentan menjadi korban kejahatan online. Oleh karena itu, platform digital harus lebih bertanggung jawab dalam menjaga keamanan pengguna muda.

“Platform digital tidak bisa lagi lepas tangan. Mereka harus aktif melindungi anak-anak dari kejahatan online. Regulasi baru ini akan memastikan keamanan yang lebih baik dan edukasi yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Meutya Hafid, Kamis (27/2/2025).

Untuk menyempurnakan aturan ini, Menkomdigi menerima kunjungan siswa kelas 6 SD Cikal Lebak Bulus. Kunjungan ini merupakan bagian dari program sekolah yang bertujuan meningkatkan kesadaran anak terhadap isu digital.

Menkomdigi menjelaskan bahwa pemerintah sudah memiliki aturan yang mewajibkan platform seperti Google, Facebook, dan TikTok untuk mendaftar dan diverifikasi. Namun, aturan tersebut masih perlu diperkuat agar lebih efektif dalam melindungi anak-anak.

Selain aturan yang ketat, Menkomdigi menekankan pentingnya literasi digital bagi anak-anak dan orang tua. Menurutnya, kesadaran dan kecerdasan digital adalah kunci utama untuk mencegah kejahatan online.

“Di dunia digital, seperti di dunia nyata, ada orang baik dan ada orang jahat. Aturan dan penegakan hukum memang penting, tapi yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat bisa lebih cerdas dalam menggunakan internet,” katanya.

Dengan regulasi baru ini, diharapkan platform digital lebih serius dalam menjaga keamanan pengguna, terutama anak-anak. Kemkomdigi juga akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan literasi digital di masyarakat.(*)