BREBES, Brebesinfo.com – Hipertensi atau tekanan darah tinggi kini semakin banyak ditemukan pada kelompok usia dewasa muda, yakni 18-44 tahun. Kondisi ini menjadi perhatian serius karena dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.
Berdasarkan data dari PubMed Central, hipertensi menjadi salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Komplikasi akibat tekanan darah tinggi, seperti stroke, gagal ginjal, dan penyakit jantung, dapat berdampak fatal jika tidak ditangani sejak dini.
Yang membuat hipertensi berbahaya adalah sifatnya yang sering tidak menunjukkan gejala. Karena itu, penyakit ini dijuluki sebagai “silent killer” atau pembunuh diam-diam. Banyak orang baru menyadari memiliki tekanan darah tinggi setelah mengalami komplikasi.
Pola hidup yang kurang sehat menjadi faktor utama pemicu hipertensi di usia muda. Beberapa kebiasaan yang sering dilakukan tanpa disadari dapat meningkatkan tekanan darah dan berujung pada masalah kesehatan jangka panjang.
Salah satu penyebab utama hipertensi adalah obesitas. Indeks massa tubuh (IMT) di atas 25 atau lingkar perut yang berlebihan berisiko meningkatkan tekanan darah. Lemak berlebih, terutama di area perut, dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur tekanan darah.
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol juga menjadi faktor risiko. Zat berbahaya dalam rokok dapat merusak pembuluh darah, sementara alkohol dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Asupan garam yang tinggi turut berkontribusi pada meningkatnya kasus hipertensi. Konsumsi lebih dari 10 gram garam per hari dapat menyebabkan retensi cairan dan meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, mengurangi makanan asin sangat disarankan untuk menjaga kesehatan jantung.
Selain itu, konsumsi daging merah dalam jumlah berlebihan juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Studi menunjukkan bahwa orang yang makan daging merah satu hingga dua kali seminggu memiliki risiko 77 persen lebih tinggi mengalami hipertensi dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsinya.
Kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor lain yang memperburuk kondisi ini. Orang yang jarang bergerak lebih berisiko mengalami peningkatan tekanan darah. Disarankan untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu guna menjaga kesehatan pembuluh darah.
Mengingat hipertensi tidak menunjukkan gejala yang jelas, langkah pencegahan menjadi kunci utama. Menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol dapat membantu menekan risiko hipertensi sejak usia muda.
Dengan meningkatnya kesadaran akan faktor risiko ini, diharapkan lebih banyak orang mulai menjalani gaya hidup sehat agar terhindar dari dampak jangka panjang tekanan darah tinggi.(*)