Tren Lari Bikin FOMO! Anak Muda Wajib Tahu Risiko dan Cara Aman Mulainya

BREBES, Brebesinfo.com – Lari bukan lagi sekadar olahraga, tapi sudah jadi bagian dari gaya hidup anak muda. Banyak yang merasa FOMO (Fear of Missing Out) kalau belum ikut-ikutan tren ini.

Fenomena ini terlihat jelas di berbagai kota, termasuk Brebes. Anak muda ramai-ramai memenuhi area jogging track, stadion, hingga jalan lingkungan hanya untuk ikut merasakan hype-nya lari bareng.

Tren ini mulai berkembang sejak pandemi COVID-19 pada 2020. Saat itu, masyarakat tidak bisa bebas beraktivitas di dalam ruangan, sehingga lari menjadi pilihan olahraga paling simpel dan aman.

Selain murah—karena tidak perlu alat mahal—lari juga bisa dilakukan kapan saja. Cukup bermodalkan sepatu dan semangat.

Namun, tren ini juga membawa risiko jika dilakukan tanpa persiapan atau asal ikut-ikutan.

“Kalau obesitas langsung lari atau loncat-loncat, bantalan lutut bisa rusak. Obesitas itu cukup jalan kaki 5.000 langkah per hari,” ujar dr. Tirta, dokter sekaligus influencer kesehatan, dalam podcast PWK.

Ia menegaskan bahwa kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda. Ada yang perlu adaptasi lebih lama sebelum bisa berlari dengan aman.“Banyak yang FOMO, langsung lari jarak jauh padahal tubuh belum siap. Ini bisa memicu serangan jantung atau cedera otot,” tambah dr. Tirta.

Selain soal fisik, gaya hidup juga harus mendukung. Makan sehat dan membatasi gula adalah kunci utama agar manfaat lari benar-benar terasa.

“Untuk pria dewasa maksimal 36 gram gula per hari, wanita 25 gram, dan anak-anak juga 25 gram. Hindari minuman manis kemasan dan gorengan,” jelasnya.

Yang menarik, tren ini juga menjangkau media sosial. Banyak anak muda mengunggah foto saat lari, bahkan menggunakan jasa fotografer jalanan yang sudah standby di lokasi.

Foto-foto ini kemudian diunggah di Instagram atau TikTok. Tak hanya jadi motivasi, tapi juga membentuk komunitas baru yang lebih sehat dan aktif.

Tren lari bisa membawa dampak positif jika dilakukan dengan cara yang benar. Jangan asal ikut-ikutan karena FOMO. Kenali tubuhmu, mulai perlahan, dan jalani gaya hidup sehat secara konsisten.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *