BREBES, Brebesinfo.com – Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik merupakan salah satu jenis gangguan mental yang kerap tidak disadari oleh penderitanya. Dalam kondisi ini, seseorang merasa dirinya lebih hebat, lebih penting, dan lebih layak dikagumi dibandingkan orang lain.
Meski tampak percaya diri di permukaan, pengidap NPD sebenarnya rentan terhadap kritik dan memiliki harga diri yang rapuh. Gangguan ini dapat memengaruhi hubungan sosial, pekerjaan, bahkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Apa Itu Narcissistic Personality Disorder
NPD termasuk dalam kelompok gangguan kepribadian, yakni pola pikir, perasaan, dan perilaku yang kaku dan menetap, serta menyimpang dari ekspektasi budaya di mana seseorang tinggal.
Pengidap NPD sering kali menuntut perhatian dan kekaguman yang berlebihan, merasa layak diperlakukan secara istimewa, serta minim empati terhadap perasaan orang lain. Kondisi ini biasanya mulai muncul sejak remaja akhir atau dewasa muda.
Gejala dan Ciri-ciri NPD
Dikutip dari berbagai sumber medis seperti Mayo Clinic, Healthline, dan American Psychiatric Association, berikut beberapa gejala umum NPD:
- Merasa dirinya lebih penting dan istimewa daripada orang lain
- Membesar-besarkan prestasi dan bakat pribadi
- Terobsesi dengan fantasi kesuksesan, kekuasaan, kecantikan, atau cinta ideal
- Butuh pujian dan pengakuan yang terus menerus
- Memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi
- Minim empati, sulit memahami atau peduli terhadap perasaan orang lain
- Merasa iri pada orang lain atau percaya orang lain iri padanya
- Bersikap sombong, angkuh, atau merendahkan orang lain
Tak semua orang yang percaya diri tinggi menderita NPD. Diagnosis harus dilakukan oleh profesional kesehatan mental dengan mempertimbangkan berbagai aspek psikologis dan riwayat hidup penderita.
Penyebab NPD
Penyebab pasti NPD belum sepenuhnya diketahui. Namun, dikutip dari berbagai literatur psikologi, beberapa faktor yang berpotensi memicu NPD antara lain:
- Pola asuh yang tidak seimbang: terlalu memanjakan atau justru terlalu keras
- Trauma masa kecil atau pengalaman yang menyakitkan
- Faktor genetik atau keturunan
- Perbedaan struktur otak, khususnya pada area yang mengatur empati dan regulasi emosi
Cara Mengobati Gangguan Kepribadian Narsistik
1. Psikoterapi (Terapi Bicara)
Psikoterapi menjadi metode utama dalam penanganan NPD. Terapi ini membantu pengidap untuk mengenali pola pikir yang tidak sehat, belajar mengelola emosi, serta meningkatkan kemampuan untuk berempati dan menjalin hubungan yang sehat.
Terapi ini juga melibatkan eksplorasi masa lalu pasien, seperti pengalaman masa kecil dan pola hubungan sebelumnya, guna memahami akar dari perilaku narsistik. Proses ini membutuhkan waktu dan komitmen jangka panjang.
2. Terapi Kognitif-Perilaku (CBT)
CBT membantu pengidap NPD untuk mengidentifikasi pikiran negatif atau irasional dan menggantinya dengan cara pandang yang lebih realistis. Terapi ini mengajarkan keterampilan sosial, pengendalian diri, serta strategi untuk menghadapi kritik secara konstruktif.
Dalam jangka panjang, CBT bisa membantu pasien membangun citra diri yang lebih sehat dan tidak bergantung pada validasi dari orang lain. Konsistensi dalam menjalani terapi menjadi kunci keberhasilan.
3. Obat-obatan
Meskipun tidak ada obat khusus untuk NPD, dokter dapat meresepkan obat jika pasien mengalami gangguan lain seperti depresi, kecemasan, atau suasana hati yang labil. Obat-obatan ini berfungsi untuk menstabilkan emosi dan memperbaiki kualitas hidup.
Penggunaan obat harus selalu diawasi oleh tenaga medis profesional. Obat tidak menyembuhkan NPD, namun bisa mendukung efektivitas terapi psikologis yang dijalani.
4. Dukungan Keluarga dan Lingkungan
Keluarga memiliki peran penting dalam proses pemulihan. Dukungan emosional dari orang-orang terdekat membantu penderita tetap termotivasi menjalani terapi dan menghindari kekambuhan.
Selain itu, lingkungan yang sehat dan suportif dapat mengurangi tekanan emosional yang memperburuk gejala NPD. Edukasi bagi keluarga juga penting agar mereka memahami cara terbaik menghadapi penderita NPD.
Kapan Harus ke Psikolog
Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda NPD yang mengganggu kehidupan sehari-hari, pekerjaan, atau hubungan sosial, sebaiknya segera berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. Penanganan sejak dini dapat membantu mencegah kondisi yang lebih parah.
Kesimpulan
Narcissistic Personality Disorder bukan sekadar sifat sombong atau suka pamer. Ini adalah gangguan kejiwaan yang nyata dan serius, dan membutuhkan penanganan profesional.
Dengan edukasi dan pemahaman yang lebih baik, masyarakat bisa lebih peduli terhadap kesehatan mental dan lebih tanggap terhadap gangguan seperti NPD.(*)